Cerita Buttonscarves Soal Berkah Kolaborasi, Bantu Lewati Masa Sulit

Media Digital
Kamis, 10 November 2022 | 16:11 WIB
Foto: Founder & CEO Buttonscarves Linda Anggreaningsih mengungkap bahwa kolaborasi ibaratkan anak tangga yang bisa membawa pelaku usaha naik ke level yang lebih tinggi. Baik untuk meningkatkan pangsa pasar, hingga meningkatkan produksi.
Foto: Founder & CEO Buttonscarves Linda Anggreaningsih mengungkap bahwa kolaborasi ibaratkan anak tangga yang bisa membawa pelaku usaha naik ke level yang lebih tinggi. Baik untuk meningkatkan pangsa pasar, hingga meningkatkan produksi.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Industri fesyen sempat menghadapi kondisi menantang di tengah pandemi Covid-19. Namun, kolaborasi dengan ekosistem digital nyatanya mampu menjadi obat ampuh dalam mengarungi masa-masa kelam tersebut. 

Konferensi Maju Digital 2022 besutan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) merekam bagaimana pengalaman brand fesyen Buttonscarves tentang pentingnya mengedepankan kolaborasi bersama suatu ekosistem digital dalam rangka memajukan usaha, terutama di tengah kondisi menantang. 

Cerita Buttonscarves Soal Berkah Kolaborasi, Bantu Lewati Masa Sulit

Founder & CEO Buttonscarves Linda Anggreaningsih mengungkap bahwa kolaborasi ibaratkan anak tangga yang bisa membawa pelaku usaha naik ke level yang lebih tinggi. Baik untuk meningkatkan pangsa pasar, hingga meningkatkan produksi. 

Sebagai gambaran, Buttonscarves sebelum pandemi memiliki banyak toko offline, sehingga ketika pandemi Covid-19 mengganas, dirinya terpaksa menutup beberapa toko yang mengakibatkan penjualannya nol karena terdampak pembatasan aktivitas. 

Untuk menghadapi tantangan tersebut, akhirnya Buttonscarves memanfaatkan kolaborasi dengan para mitra yang bisa mengakomodasi online shopping. Momentum inilah yang menyadarkan Linda akan pentingnya terus memperluas jejaring dengan calon mitra potensial yang sudah punya platform kuat untuk mendistribusikan produknya. 

Masa-masa itu pula yang membawanya menganggap kolaborasi merupakan hal yang seru, dan turut menegaskan bahwa perjalanan sejak awal Buttonscarves berdiri hingga bisa bertahan sampai sekarang pun tak pernah lepas dari berbagai bantuan hasil kolaborasi dengan para mitra. 

"Dalam berkolaborasi, sebagai brand kita harus tahu kekurangan dan kelebihan brand kita, sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Penting juga memilih kolaborator yang sesuai dengan audience dan target market agar tidak salah sasaran," ungkapnya. 

Buttonscarves juga memanfaatkan solusi dari GoTo yaitu Tokopedia untuk berjualan lebih mudah dari mana saja, serta Midtrans dan GoPay untuk permudah pembayaran digital bagi para pelanggan.

Sekadar informasi, cerita pengalaman Linda merupakan bagian dari Konferensi Maju Digital atau KoMD 2022 dengan tema besar 'Transformasi Usaha Digital dan Ramah Lingkungan', yang juga selaras dengan misi pemerintah Indonesia dalam presidensi G20 2022.

Konferensi Maju Digital 2022 merupakan edisi kedua, menyusul kesuksesan gelaran perdana pada 2021 yang menjangkau belasan ribu pelaku UMKM. Misi GoTo dalam gelaran ini pun masih sama, yaitu bertujuan mendorong kemajuan dan daya saing UMKM di Indonesia. 

Konferensi Maju Digital GoTo 2022 diikuti oleh lebih dari 50 ribu pelaku UMKM dan bisnis di Indonesia. Ada 14 sesi topik dan 25 pembicara yang hadir berbagi pengalaman agar UMKM bisa semakin maju dan mampu bersaing di era baru digital, serta turut ambil peran dalam usaha ramah lingkungan. 

Untuk pelaku usaha yang ingin tahu lebih lanjut mengenai solusi, program, dan inisiatif dari GoTo, cukup dengan mengunjungi www.mitrausahagoto.com

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper