Bisnis.com, SOLO - Pengguna TikTok bisa waswas sejak sekarang sebab ternyata karyawan perusahaan tersebut bisa mengakses data pengguna dari jarak jauh.
Tak dapat dipungkiri jika TikTok menjadi salah satu platform media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Namun di balik pesonanya, ada bahaya yang mengintai. Dilansir dari BBC, TikTok sendiri telah mengonformasi jika mereka memberikan izin beberapa karyawan mengakses data pengguna dari jarak jauh.
Elaine Fox, kepala privasi platform untuk Eropa, mengatakan bahwa tim global membantu menjaga pengalaman pengguna tetap "konsisten, menyenangkan, dan aman".
"Upaya kami berpusat pada pembatasan jumlah karyawan yang memiliki akses ke data pengguna Eropa, meminimalkan aliran data di luar kawasan, dan menyimpan data pengguna Eropa secara lokal," katanya.
Meski demikian, hanya sembilan negara yang data penggunanya bisa diakses oleh beberapa karyawan TikTok.
Kesembilan negara yang dimaksud adalah Brasil, Kanada, Cina, Israel, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Mengacu pada masalah ini, Amerika Serikat tengah melakukan penyelidikan lanjutan tentang ketentuan data dan privasi yang ditetapkan TikTok.
Jika aplikasi ini benar-benar menyalahi aturan, maka pemerintah AS tidak segan-segan melarang TikTok beredar di wilayah mereka.
Beberapa anggota parlemen Inggris sudah beramai-ramai menghapus akun TikTok mereka setelah ada seruan soal kebocoran data.