Akuisisi GTN, EdgeConneX Bangun Pusat Data Hyperscale di Jakarta

Rahmi Yati
Rabu, 18 Mei 2022 | 15:12 WIB
Ilustrasi data center/Flickr
Ilustrasi data center/Flickr
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - EdgeConneX mengumumkan rencana memperluas kehadirannya di Asia dengan mengakuisisi Pusat Data GTN di Indonesia. Nantinya, akan dibangun kampus pusat data hyperscale masa depan yang dapat mendukung kapasitas lebih dari 90 MW.

"EdgeConneX telah mengakuisisi sebidang tanah yang berbatasan langsung dengan GTN, yang memungkinkan untuk kampus pusat data hyperscale masa depan yang dapat mendukung kapasitas lebih dari 90 MW," kata Managing Director (APAC) di EdgeConneX Kelvin Fong dalam konferensi pers, Rabu (18/5/2022).

Kelvin menuturkan, GTN yang berlokasi strategis di Cikarang, Bekasi ini telah mengoperasikan pusat data bersertifikat Tier 3 sejak 2016. GTN didirikan melalui joint venture antara Mitsui Jepang dengan distributor dan integrator IT lokal yakni PT Multipolar Technology, yang merupakan bagian dari konglomerat Indonesia Lippo Group.

Menurutnya, akuisisi pusat data GTN di Indonesia yang merupakan negara ketiga di Asia yang telah dimasuki EdgeConneX merupakan bagian dari strategi ekspansi global perusahaan.

Adapun dia menyebut, fasilitas carrier-neutral GTN mendukung lebih dari 50 pelanggan di fasilitas hampir 7MW yang terletak di area aman dengan sumber daya yang andal, terukur, dan beragam serta rekor Service Level Agreement (SLA) 100 persen.

"Penyediaan infrastruktur digital hyperscale berkualitas tinggi dan andal sangat penting untuk mendukung transformasi digital Indonesia dan juga membantu Indonesia berfungsi sebagai pintu gerbang regional," imbuhnya.

Kelvin menambahkan, seiring dengan usaha perusahaan untuk terus memperluas platform pusat data Edge dan hyperscale secara global, kampus pusat data hyperscale yang direncanakan di Jakarta ini akan memberi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan kapasitas di pasar yang vital dan berkembang di kawasan Asia Pasifik.

Sementara itu, untuk pasar pusat data, Structure Research meramalkan bahwa pasar ini akan mencapai hampir US$650 juta pada 2026, dengan hampir 2/3 di antaranya berasal dari permintaan hyperscaler.

Pendiri Structure Research Philbert Shih menilai masuknya EdgeConneX ke Indonesia menandakan kehadiran perusahaan di tiga negara terbesar di dunia di luar Amerika Serikat tersebut.

Indonesia, kata dia, adalah pasar dengan keuntungan jangka panjang yang luar biasa. Pasalnya, Indonesia memiliki demografi yang kuat, sektor teknologi dalam negeri yang berkembang pesat, dan berada di kurva awal adopsi dalam hal layanan infrastruktur yang dialihdayakan seperti cloud dan pusat data.

"Akuisisi bisnis ini sangat sesuai dengan apa yang dilakukan EdgeConneX di fasilitas hyperlocal dan hyperscale. Hal ini dapat melayani perusahaan lokal dan penyedia layanan, dan di saat yang bersamaan memiliki kapasitas dan landasan untuk melayani hyperscale cloud," tutur Philbert Shih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper