Bisnis.com, JAKARTA - East Ventures akan mengalokasikan US$150 juta atau senilai Rp2,2 triliun untuk investasi startup tahap pendanaan awal atau early stage.
Sebelumnya, East Ventures mengalokasikan dana investasi hingga US$550 juta atau setara dengan Rp8 triliun untuk pendanaan tahap awal dan lanjutan. Dana tersebut dibagi menjadi dua yaitu, US$150 juta atau senilai Rp2,2 triliun untuk investasi startup tahap awal dan US$400 juta atau setara Rp5,8 triliun untuk pendanaan tahap lanjutan.
Head of Media dan Marketing East Ventures Pheseline Felim mengatakan untuk pendanaan kali ini pihaknya akan fokus di Indonesia dan Asia Tenggara.
"Kami akan fokus di startup Indonesia dan Asia Tenggara," ujar Pheseline, Selasa (17/5/2022).
Dia tidak mempunyai preferensi sektor mana yang akan diberikan pendanaan awal maupun lanjutan. East Ventures mengatakan perusahaaan ini terbuka bagi startup di seluruh sektor industri atau yang lebih dikenal dengan istilah sector agnostic.
Sebagai informasi, East Ventures memberikan investasi terhadap beberapa startup terkenal seperti Tokopedia, Traveloka, Ruangguru, Sirclo, dan Xendit.
East Ventures juga memandang Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara. Digitalisasi di Indonesia semakin kuat, dengan tingkat penetrasi internet sebesar 73,7 persen pada 2021 dan daya saing digital yang semakin merata di seluruh wilayah, ditunjukkan oleh peningkatan skor EV-DCI dari tahun 2020-2022.
Menurutnya, dengan adanya IPO dari beberapa perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang terjadi belakangan ini sebuah tonggak penting dalam membuka jalan bagi startup lain di Indonesia untuk mengikutinya.