Pengamat: Digitalisasi UMKM Tergantung Infrastruktur Telekomunikasi

Rahmi Yati
Jumat, 13 Mei 2022 | 18:23 WIB
Tiang jaringan Swisscom AG yang dilengkapi dengan peralatan 5G di atas atap gedung Swisscom di Bern, Swiss, Kamis (4/7/2019). Bloomberg/Stefan Wermuth
Tiang jaringan Swisscom AG yang dilengkapi dengan peralatan 5G di atas atap gedung Swisscom di Bern, Swiss, Kamis (4/7/2019). Bloomberg/Stefan Wermuth
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Komunikasi dan Media Digital dari Universitas Muhammadiyah Tangerang Rully Yose menyebut keberadaan infrastruktur baik fisik maupun digital merupakan kunci utama percepatan digitalisasi UMKM Tanah Air.

"Infrastruktur ini tentunya akan bertumpu pada kesiapan jaringan internet, apalagi letak geografis Indonesia yang memiliki permasalahan tersendiri. Setelah akses tersebut memadai, pelan-pelan masyarakat atau Sumber Daya Manusia [SDM] akan menggeliat," kata Rully, Jumat (13/5/2022).

Selain itu, dia menyebut UMKM ini membutuhkan dukungan pemerintah dan stakeholder terkait agar mampu terus beradaptasi dan berkelanjutan. Apalagi, saat ini pelaku usaha lokal masih harus bersaing dengan produk-produk luar negeri.

Dukungan ini, sambung Rully, harus ditunjukkan dengan semangat dan kampanye untuk menjual dan membeli produk dalam negeri dan tidak membiarkan UMKM bertarung bebas di arena digital.

Lebih lanjut dia berharap adanya regulasi yang jelas dan memihak pelaku UMKM yang bersaing di platform digital. Selain itu UMKM juga harus mampu membangun branding yang kuat agar mampu bersaing. Tanpa hal itu, pelaku usaha ini hanya akan layu sebelum berkembang.

"Sebenarnya e-commerce sudah cukup baik ya [dalam mewadahi produk UMKM]. Startup kita juga mampu bersaing. Namun selalu ingat Indonesia masih negara berkembang. Jadi tugas bersama untuk menguatkan fondasi UMKM beserta arena produksi kulturalnya," imbuh Rully.

Sebagai informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan memfasilitasi pendampingan terhadap 30.000 UMKM untuk aktif berjualan secara digital di 13 kawasan prioritas mulai dari Sumatra hingga Papua.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan program ini akan diutamakan untuk pelaku usaha yang memang di kawasannya telah tersedia jaringan akses internet.

"Semua program ini yang kita lakukan pasti sudah tersedia akses internet dan sinyal setidaknya 4G. Makanya kepada peserta diberikan starter kit berupa paket data," katanya usai pembukaan program UMKM Go Digital 2022 di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Meski begitu, Johnny tetap berharap pelaku usaha di lingkungan lainnya terutama yang belum tersedia akses internet agar dapat mendekatkan diri ke wilayah yang sudah memiliki jaringan serta infrastruktur telekomunikasi.

Dia menegaskan, saat ini Kemenkominfo bersama operator seluler terus berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur agar pemerataan akses internet juga bisa menjangkau seluruh kawasan Tanah Air termasuk wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

"Saat ini kan program pembangunan infrastruktur telekomunikasi sedang berlangsung dan itu dilakukan multiyears, tidak bisa diselesaikan dalam satu tahun [karena] berkaitan dengan ketersediaan dana dan tantangan geografi yang memang berat. Kita harapkan program ini bisa berjalan dengan baik," imbuhnya.

Sekadar tambahan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program serupa pada 2021. Saat itu, pendampingan diberikan pada 26.000 UMKM untuk aktif berjualan secara digital.

Pada tahun ini, program UMKM Go Digital akan dilanjutkan dan ditingkatkan dengan memfasilitasi pelaku usaha yang ada di Sumatra Utara, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Papua dan Papua Barat.

Adapun untuk sektor pengolahan yang ditargetkan antara lain makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, kulit, barang dari kulit dan alas kaki, kayu barang dari kayu dan gabus, anyaman, bambu rotan, dan sejenisnya, furnitur, percetakan dan media rekaman, farmasi, produk obat kimia dan tradisional, sektor barang galian bukan logam dan sektor logam dasar.

Bagi UMKM yang ingin terlibat dalam program ini dapat mendaftar melalui tautan atau link registrasi yaitu https://umkmgoonline.kominfo.go.id/registrasi. Pendaftaran akan berlangsung dari 15 - 22 Mei 2022.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper