Peran Strategis Telkom Bantu UMKM Naik Kelas

Media Digital
Kamis, 12 Mei 2022 | 14:44 WIB
Foto: dok. Telkom Indonesia
Foto: dok. Telkom Indonesia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran Telkom Indonesia untuk mendampingi UMKM punya posisi yang strategis. Sebagai perusahaan teknologi, Telkom diharapkan membawa UMKM untuk go digital berkat dukungan infrastruktur teknologi, pendanaan dan pendampingan.

Harapan kepada PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk. itu tidak lepas dari ambisi pemerintah untuk membawa sebanyak mungkin UMKM terdigitalisasi. Pasalnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan lebih tahan terhadap krisis.

Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat jumlah sektor bisnis UMKM di Indonesia pada 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,97 persen atau senilai Rp8,6 triliun.

Sektor bisnis UMKM memiliki peranan terhadap perbaikan ekonomi Indonesia, terlihat dengan kemampuannya menyerap 97 persen tenaga kerja dan mengintegrasikan investasi sebesar 60,4 persen.

Khusus untuk digitalisasi UMKM, Bank Indonesia dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025, menyebutkan inovasi digital akan sanggup membuka akses 91,3 juta populasi unbankad dan 62,9 juta UMKM pada ekonomi dan keuangan formal secara sustainable.

Target pemerintah untuk membawa UMKM go digital itu bukan perkara mudah. Kendati pemerintah telah memberikan sejumlah insentif bagi pelaku UMKM, peran swasta sangat dibutuhkan untuk membantu UMKM naik kelas. 

Peran Strategis Telkom Bantu UMKM Naik Kelas

Foto: dok. Telkom Indonesia

Peran Strategis Telkom

Berbeda dengan swasta lainnya, Telkom punya peran strategis untuk membantu UMKM. Upaya mendorong UMKM go digital butuh dukungan infrastruktur telekomunikasi yang memadai dan merata, pendampingan dan dukungan modal.

Ketiga hal itu telah dilakukan oleh Telkom, walau dengan skala yang berbeda-beda. Sebagai perusahaan infrastruktur teknologi dan digital, dukungan Telkom untuk UMKM paling besar tentu pada aspek teknologi, disusul pendampingan dan dukungan permodalan.

Dukungan Telkom untuk mendorong UMKM itu perlu dilihat dalam bingkai besar yakni semangat untuk tumbuh bersama dan implementasi nilai environment, social, and governance (ESG).

“Inisiatif keberlanjutan yang dilakukan oleh Telkom diarahkan untuk menciptakan nilai bersama, dapat mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dan memberikan dampak yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam yang dikutip dari Laporan Berkelanjutan 2021, Digitalization for a Better and Sustainable Future.

Agar UMKM bisa go digital, kehadiran infrastruktur telekomunikasi sangat penting. Dalam konteks ini, Telkom memainkan peran penting. Telkom Group, melalui Telkomsel tercatat telah memiliki total 251.116 Base Transceiver Station (BTS) pada akhir 2021. Ditambah layanan berbasis fiber optic yang menjangkau hingga 498 dari total 514 IKK di Indonesia, IndiHome memegang peran penting dalam mendorong pengembangan masyarakat digital. 

Infrastruktur telekomunikasi Telkom Group itu menjangkau 95 persen populasi di Indonesia, termasuk di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), yang seluruhnya bersifat komersial. Hal ini membuat para pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan bisnis dengan memanfaatkan infratsruktur yang merata.

Sejalan dengan transformasi digital dan dukungan pada akselerasi digital di Indonesia, Telkom melakukan modernisasi infrastruktur di sejumlah wilayah melalui Modern Broadband City. Kegiatan ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan layanan digital yang semakin meningkat di berbagai wilayah di Indonesia.

Upgrade infrastruktur telah dilakukan, sehingga dukungan TelkomGroup dalam penyediaan broadband dan akses yang lebih luas dapat mempermudah komunikasi, pekerjaan, kegiatan belajar, maupun bisnis masyarakat sampai ke pelosok negeri.

Khusus untuk pendampingan dan permodalan, TelkomGroup membantu UMKM untuk mendapatkan layanan keuangan non-bank melalui Program Kemitraan. Hingga akhir 2021, Telkom telah menyalurkan total Rp223,28 miliar pinjaman kepada lebih dari 5.370 mitra binaan.

Mitra Binaan terdiri UMK yang bergerak di sektor usaha industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa, dan lain-lain. Tiga sektor dengan jumlah penyaluran dana terbesar di tahun 2021 adalah sektor perdagangan, industri, dan jasa.

Mitra binaan Telkom itu rata-rata memiliki karyawan sebanyak 3 orang, sehingga pada akhir 2021 setidaknya terdapat 38.778 orang yang memiliki penghasilan tetap dengan bekerja di tempat usaha para mitra binaan.

Pada program mitra binaan ini, indikator keberhasilan yang digunakan Telkom ialah UMKM “naik kelas” atau membantu UMKM untuk tumbuh dari klaster rendah menjadi lebih tinggi. Telkom menghadirkan Kurikulum UMK yang terdiri dari beberapa tahapan modul, yaitu tahapan Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global.

Program pelatihan yang diberikan Telkom ini mencakup upskilling bidang keuangan, promosi, dan marketing 4.0 agar dapat memahami cara pembuatan dan pengelolaan akun media sosial dan pendaftaran marketplace, serta kegiatan lain yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas para mitra binaan.

Telkom juga mengembangkan SME Digital Platform “UMK Access” sebagai program digitalisasi terhadap layanan informasi yang dibutuhkan oleh Mitra Binaan, Pengelola Mitra Binaan dan Management Corporate Development Center (CDC).

Ambisi membawa UMKM naik kelas dibuktikan juga oleh Telkom dengan menghadirkan Telkom Leap sebagai umbrella brand beragam produk dan layanan digital Telkom untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia.

Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan bahwa Leap-Telkom Digital (Leap) secara konsisten terus membantu percepatan digitalisasi di berbagai ekosistem dan di berbagai daerah di Indonesia.

Salah satunya dengan menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan implementasi digitalisasi dapat dilakukan oleh seluruh sektor termasuk instansi, korporasi hingga pemerintah di seluruh daerah di Indonesia.

Adapun beberapa produk-produk digital unggulan persembahan Telkom antara lain PaDi UMKM, BigBox, MySooltan, Agree, Logee, Pijar dan produk digital lainnya.

Teranyar, Leap hadir di Pontianak, Kalimantan Barat untuk membantu UMKM di Kota Khatulistiwa. Tercatat kurang lebih 335 UMKM dari Kalimantan Barat telah terdaftar di Padi UMKM, dengan total transaksi mencapai puluhan miliar rupiah.

“Semoga angka ini dapat terus bertambah, sehingga UMKM di Provinsi Kalimantan Barat dapat naik kelas dan meningkatkan digital value serta kualitas dari usaha-usaha mereka,” kata Fajrin.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper