Bisnis.com, JAKARTA - Diketahui bahwa dalam realisasi agenda pemerintah dalam membawa Indonesia menuju Cashless Society, terus menunjukan pergerakan positif.
Pergerakan positif tersebut diketahui bergerak signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Kemudian, berdasarkan dari laporan Bank Indonesia, total nilai transaksi pembayaran digital (Digital Payment) dari tahun 2017 - 2021 menunjukkan peningkatan sebesar 122.89 persen.
Menanggapi hal ini, Digiasia Bios berencana untuk mengembangkan ekosistem.
Rully Hariwinata selaku Chief Marketing Officer dari Digiasia Bios, mengatakan bahwa perusahaan akan mengintegrasikan teknologi yang dimiliki untuk memperluas layanan digital dan cashless.
Rully juga mengatakan bahwa hal ini bertujuan agar pelaku bisnis serta masyarakat, secara umum dapat semakin mudah beradaptasi dengan pergerakan menuju Cashless Society.
Langkah yang dilakukan adalah melalui KasPro, platform pembayaran digital perusahaan, yang telah memegang izin peredaran uang elektronik dan QRIS dari Bank Indonesia sejak Mei 2018. KasPro juga telah bersertifikasi PCI DSS dari QRC Solution.
Anggoro Prajesta, Direktur dari PT Solusi Pasti Indonesia (KasPro) menjelaskan bahwa dirinya memahami bahwa setiap bisnis dan kebutuhan pasar terkait pembayaran digital berbeda satu sama lain.
Untuk itu, KasPro kemudian terus melakukan pengembangan produk agar lebih fleksibel menyesuaikan kebutuhan dan dapat disematkan dalam aplikasi maupun ekosistem apapun.
Kemudian, Rully menjelaskan bawha ekosistem yang terbentuk oleh Digiasia Bios bersama para mitra bukan hanya meliputi industri keuangan, namun juga mencakup berbagai industri lain mencakup FMCG, Retail dan lain-lain.
