IDI: Telehealth Jadi Solusi Fasilitas Kesehatan Daerah Tidak Merata

Ahmad Thovan Sugandi
Rabu, 6 April 2022 | 23:22 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman berkonsultasi dengan dokter via layanan telemedisin/Freepik
Ilustrasi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman berkonsultasi dengan dokter via layanan telemedisin/Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai Ekosistem telehealth yang terintegrasimampu mempermudah akses layanan kesehatan dan pendukungnya di kota tier 2 hingga 3.

Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia Moh. Adib Khumaidi menyebut, ketidakmerataan fasilitas kesehatan daerah dibanding kota besar, jumlah dokter spesialis, ketersediaan stok obat dan jumlah apotek, masih kerap menjadi kekhawatiran bagi masyarakat daerah untuk mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Selain itu, dia menambahkan, kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari negara kepulauan kerap menjadi penghalang bagi infrastruktur untuk bisa menjangkau masyarakat secara merata.

Lebih lanjut, dia mengatakan, penetrasi teknologi akibat dorongan pandemi, juga berpotensi membawa dampak cukup besar dalam membuka transformasi akses kesehatan melalui teknologi secara lebih mudah dan merata bagi masyarakat di kota tier 2 dan 3.

"Pandemi tidak hanya menjadi krisis bagi dunia kesehatan, tetapi juga menjadi pembelajaran akan pentingnya akses kesehatan yang mudah dan merata di Indonesia," ujarnya, dalam siaran pers, Rabu (6/4/2022).

Dia menjelaskan, pada prinsipnya, transformasi digital di bidang kesehatan ini merupakan kebutuhan masyarakat secara global. Indonesia dipandang beruntung memiliki ekosistem teknologi yang kuat, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk di daerah.

Lebih lanjut, Halodoc sebagai platform layanan kesehatan, juga melihat peningkatan penggunaan telehealth oleh masyarakat di luar Pulau Jawa, diantaranya Maluku, Kepulauan Riau, Kalimantan, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

Co-Founder dan CEO Halodoc Jonathan Sudharta, mengatakan, ekosistem telehealth yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun, mampu menjembatani kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang berkualitas dan terpercaya. "Telehealth kini memungkinkan masyarakat di berbagai daerah bahkan Papua, untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis dari kota besar, seperti Jakarta," paparnya.

Lebih lanjut, di tengah perubahan lanskap industri kesehatan di Indonesia yang sedang bertransformasi saat ini, setidaknya berikut 3 faktor utama dari telehealth yang dipercaya mampu permudah akses layanan kesehatan di kota tier 2 dan 3:

● Pertolongan pertama layaknya kotak P3K yang ada di setiap rumah

Akses masyarakat daerah untuk mendapatkan layanan dari fasilitas kesehatan terdekat masih menjadi tantangan. Layanan fitur konsultasi dengan dokter berlisensi di telehealth yang tersedia 24/7 memungkinkan masyarakat daerah untuk berinteraksi dengan dokter secara virtual dari manapun.

Inovasi ini memiliki peran penting layaknya kotak P3K sebagai pertolongan pertama yang dapat diakses secara cepat dan mudah. Inovasi telehealth yang tersedia 24/7 juga terbukti mampu menolong para pasien positif COVID-19, dengan data internal Halodoc menunjukkan sebanyak 12% pasien positif COVID-19 se-Indonesia terbantu dengan memanfaatkan akses layanan kesehatan digital dari Halodoc.

● Pengalaman seamless bagi pengguna dan para mitra

Teknologi telehealth dirancang sedemikian rupa agar mudah dan ramah digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dari sisi pengguna telehealth memungkinkan digunakan oleh masyarakat di wilayah yang infrastrukturnya belum memadai, hanya dengan smartphone dan akses internet maka akan langsung dapat terhubung dengan dokter dalam waktu 30 detik.

Pembelian vitamin dan obat juga akan dikirim secara langsung oleh pengantar kurang lebih dari 1 jam akan tiba di depan pintu rumah pasien.

Sementara dari sisi mitra, teknologi telehealth berbasis Artificial Intelligence (AI) memudahkan dokter beradaptasi dengan metode konsultasi online.

Halodoc juga melakukan pelatihan berkala untuk memastikan dokter familiar dan nyaman dalam menggunakan aplikasi dan menjawab keluhan pasien secara virtual. Telehealth juga memungkinkan para apoteker untuk memberikan obat sesuai resep elektronik kepada pengguna dengan mudah dan cepat.

● Telehealth jadi sarana bagi dokter untuk menjangkau lebih banyak masyarakat

Indonesia hanya memiliki 4,27 dokter untuk setiap 10.000 populasi. Jumlah ini terbilang cukup tertinggal dibanding negara tetangga seperti Filipina (6.00), Thailand (8,05), atau Singapura (22,9).

Berkaca pada angka tersebut, teknologi seperti telehealth sangat berperan bagi para dokter untuk memperluas jangkauan layanannya. Di Halodoc sendiri, layanan Chat Dokter masih menjadi yang paling diminati sejak sebelum pandemi.

Melalui layanan tersebut, Halodoc diklaim mampu menghubungkan 20.000 dokter umum dan spesialis di berbagai bidang, dengan lebih dari 20 juta monthly active user (MAU) di berbagai wilayah Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper