Bisnis.com, PRAYA – Asosiasi pemasaran mobile perdagangan nirlaba, MMA Global-Indonesia menemukan 56 persen konsumen akan tertarik untuk mempelajari brand baru saat Ramadan pada tahun ini.
Country head and board of director, MMA Indonesia Shanti Tolani mengatakan, persentase tersebut merupakan peningkatan dari 52 persen selama musim belanja daring pada 2021.
“Data ini jelas menunjukkan bahwa brand dapat memanfaatkan potensi besar ini,” ujarnya, Rabu (16/3/2022).
Dia mengatakan, Ramadan menghadirkan peluang besar untuk merancang kampanye pemasaran yang inovatif. Diamati bahwa belanja iklan ditaksir akan melonjak 20 persen selama Ramadan.
Sementara itu, Industry manager Twitter Indonesia Nadia Khairina memaparkan, penelitian terbaru Twitter mengenai Ramadan yang juga menyebutkan bahwa 74 persen orang Indonesia di Twitter beranggapan bahwa mereka akan lebih banyak menggunakan media sosial selama bulan Ramadan tahun ini.
“Data juga menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang Indonesia di Twitter berencana untuk berbelanja selama bulan Ramadan,” katanya
Menurut Nadia, Teknologi lebih dari sekadar pengalih perhatian. Begitulah cara brand terhubung dengan audiens dan komunitas mereka secara luas. Jika ingin memperkuat kampanyenya, mereka harus menekankan komunikasi yang otentik dan bermakna, bukan pesan marketing standar.
ID Sales Lead, Spotify Advertising Farina (Rya) Fairuza pun menjelaskan pemasaran melalui audio selama bulan Ramadan turut memiliki daya tarik, sebab dirinya menaksir ada peningkatan 16 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada streaming Ramadan di Spotify di Indonesia.