Siaran TV Analog Segera Padam, Kenali Era Connected TV

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 19 Februari 2022 | 12:52 WIB
Ilustrasi TV digital.
Ilustrasi TV digital.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Siaran analog akan berakhir pada November 2022, bahkan lebih dari 50 kota akan dipadamkan lebih dahulu pada April 2022, karena masuk dalam program analog swicth off (ASO) tahap I. Setelah itu akan muncul Connected TV dan siaran digital. Apa itu Connected TV?

Televisi terhubung atau Connected TV (CTV) masih menjadi hal yang belum populer. Namun dengan berakhirnya era TV analog, banyak orang yang mulai beralih dari berlangganan layanan TV berbayar ke layanan streaming.

Televisi terhubung adalah Smart TV, pesawat televisi tradisional dengan fitur Internet terintegrasi dan fitur Web 2.0 interaktif, yang memungkinkan pengguna untuk mengalirkan musik dan video, menjelajahi internet, dan melihat foto.

Secara ekosistem, Indonesia sudah sangat siap dengan format televisi terhubung mengingat jumlah pengguna internet pada Januari 2021 mencapai 202,6 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak lebih dari dua juta pengguna telah berlangganan Disney +, dan sekitar 1 juta pengguna belangganan Viu dan Vidio, begitu juga dengan Netflix.

Bagi pengiklan seluler, CTV akan menawarkan peluang untuk memasarkan aplikasi di televisi, berbeda dengani kebiasaan mereka selama dekade terakhir yang hanya muncul di ponsel. Tetapi bagaimana cara mulainya?

Lead Product Strategist Adjust Gijsbert Pols menjelaskan dalam memasarkan produk melalui televisi terhubung terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, memilih tujuan yang ingin dicapai dengan iklan CTV.

Pengiklan harus memutuskan apakah ingin membangun kesadaran merek (brand awareness), akuisisi pengguna (UA), atau keduanya? Saat ini iklan masih disiarkan di televisi dan Youtube, namun di CTV pemasar bisa melakukan pengukuran dan retargeting jika pemasar ingin mengakuisisi pengguna.

CTV adalah media visual, jadi cobalah untuk menarik perhatian pemirsa Anda dengan visual yang menarik dan palet warna yang kaya. Setelah Anda mendapatkan perhatian pemirsa, lakukan call-to-action tunjukkan dengan jelas informasi lebih lanjut dengan menampilkan logo dan URL Anda, logo app store tempat mereka dapat mengunduh aplikasi Anda.

Contoh sederhana adalah dengan mengintegrasi kode QR dalam iklan, yang memfasilitasi pengunduhan langsung aplikasi seluler. “Burger King telah menjalankan kode QR sementara di CTV dan mereka bahkan telah membuat kode QR dalam iklan mereka,” kata Pols dalam siaran pers, Jumat (18/2).

Langkah selanjutnya, kata Pols, adalah memilih mitra atau metode pembelian yang tentunya disesuaikan pada bisnis, sumber daya, dan tujuan Anda.

Anda juga bisa menggunakan publisher, dimana pemasar harus menghubungi sendiri publisher yang diinginkan, meminta proposal dan menegosiasikan kesepakatan. Ada banyak format iklan bagi pemasar untuk bereksperimen.

Pols menekankan untuk mengantisipasi penipuan saat berada di televisi terhubung.

Di dalam lanskap programmatic televisi terhubung, penipuan dapat terjadi pada saat atribusi. Penipuan iklan berusaha mengelabui pemasar, publisher atau partner dengan cara memanipulasi teknologi periklanan.

“Tujuannya adalah untuk mencuri dana advertising dan bisa hadir dalam berbagai bentuk seperti impression palsu, click spam dan instal palsu,” kata Pols.

Untuk mencegah penipuan, tutur Pols, pengiklan harus selalu berhati-hati dengan cara mengoptimalkan bujet periklanan berdasarkan data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper