Induk WA & Facebook Anjlok, Tapi Produknya Masih Terpopuler?

DataIndonesia.id
Rabu, 9 Februari 2022 | 14:47 WIB
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg/Reuters
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg/Reuters
Bagikan

Saham perusahaan induk Facebook, Meta Platform Inc yang didirikan Mark Zuckerberg, sempat anjlok parah hingga 26%. Akan tetapi, produknya seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram masih merupakan media sosial terpopuler. Simak datanya di sini.

Pekan lalu saham Meta Platforms Inc. melemah hingga 26% dan merupakan penurunan harian terbesar yang pernah ada dalam sejarah pasar saham Amerika. Anjloknya saham Facebook dipicu turunnya jumlah pengguna aktif global. Penurunan dari 1,930 miliar menjadi 1,929 miliar merupakan yang pertama kali terjadi.

Akan tetapi, di banyak belahan dunia, produk buatan Meta Platform Inc ini masih merupakan yang paling populer. Produk yang terkemuka di antaranya adalah Facebook itu sendiri, kemudian WhatsApp, serta Instagram.

Di Indonesia, misalnya, WhatsApp masih menjadi aplikasi media sosial yang paling banyak dimiliki oleh orang Indonesia. Sebanyak 95,9% responden menyatakan telah memiliki aplikasi tersebut.

DataIndonesia.id merangkum data seputar popularitas dan penggunaan media sosial yang selengkapnya dapat disimak melalui tautan ini.

Hasil survei Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama KIC menunjukkan WhatsApp menjadi media sosial yang paling banyak dimiliki oleh orang Indonesia. Persentasenya tercatat mencapai 95,9% pada 2021. Facebook berada di urutan kedua dengan 80,4% responden memiliki akun media sosial tersebut pada tahun sebelumnya.

Kemudian, ada 72,7% responden yang memiliki YouTube. Sebanyak 46,4% responden memiliki akun Instagram pada tahun lalu. Ada pula 29,8% responden yang memiliki akun TikTok.

Telegram tercatat dimiliki oleh 15,9% responden. Twitter dan Line juga ikut serta dalam daftar yang masing-masing dimiliki sebanyak 8,9% dan 4,5%. Selengkapnya mengenai data ini beserta visualisasinya dapat disimak melalui tautan ini.

Dalam skala global, WhatsApp menjadi media sosial yang paling digemari oleh pengguna internet di dunia. Berdasarkan laporan We Are Social, persentase pengguna internet yang menyukai Whatsapp mencapai 15,7% per Januari 2022. 

Instagram berada di posisi kedua lantaran digemari 14,8% pengguna internet secara global. Kemudian, persentase pengguna internet yang menyukai Facebook dan WeChat masing-masing sebesar 14,5% dan 11,4%.

Douyin berada di urutan selanjutnya dengan persentase sebesar 5,1%. Lalu, pengguna internet yang menggemari TikTok sebesar  4,3%.

Proporsi pengguna internet yang menyukai Twitter sebesar 4,3%. Sedangkan, ada 2,6% pengguna internet yang menjadikan Facebook Messenger sebagai media sosial favorit mereka. Selengkapnya mengenai data ini beserta visualisasinya dapat disimak melalui tautan ini.

Sementara itu, jumlah pengguna internet di dunia diperkirakan mencapai 4,95 miliar orang pada Januari 2022. Jumlah tersebut meningkat 3,99% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 4,67 miliar orang.

Berdasarkan trennya, pengguna internet terus mengalami pertumbuhan setiap tahun. Dalam satu dekade terakhir, peningkatan jumlah pengguna internet tertinggi secara global terjadi pada 2016, yakni 12,5%.

Pertumbuhannya terus melambat hingga akhirnya kembali naik pada 2021. Ini terjadi karena pandemi Covid-19 yang membuat banyak aktivitas masyarakat beralih ke digital. 

Hanya saja, pertumbuhan pengguna internet di dunia kembali melambat pada Januari 2022. Bahkan, angkanya merupakan yang terendah sejak 2012. Simak data dan visulaisasi selengkapnya di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : DataIndonesia.id
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : DataIndonesia.id
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper