Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Data Pasien Covid-19 Diduga Bocor Lagi, Kemenkes Masih Lakukan Evaluasi

Sebanyak 6 juta data pasien Covid-19 milik Kemenkes diduga bocor dan dijual di forum gelap atau raid forum. 
Leo Dwi Jatmiko
Leo Dwi Jatmiko - Bisnis.com 07 Januari 2022  |  06:41 WIB
Data Pasien Covid-19 Diduga Bocor Lagi, Kemenkes Masih Lakukan Evaluasi
Ilustrasi - youtube

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan masih melakukan penilaian terhadap dugaan bocornya jutaan data kesehatan masyarakat. Kemenkes juga melakukan evaluasi pada sistem Kemenkes.

“Kami sedang melakukan assessment permasalahan yang terjadi dan mengevaluasi sistem kami,” kata Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji kepada Bisnis, Kamis (6/1/2022). 

Sebelumnya, tersebar kabar bahwa data pasien Covid-19 milik Kemenkes bocor dan dijual di forum gelap atau raid forum. 

Sebuah akun instagram @ecommurz mengunduh cerita mengenai dugaan bocornya data Kemenkes. Total ukuran data yang diperjualbelikan mencapai 720 GB. yang terdiri dari 199 GB data elektrokardiogram (EKG), 479 GB data laboratorium, dan 42 GB data radiologi. 

Dalam postingannya disebut sumber data berasal dari server pusat Kementerian kesehatan Indonesia. Data diduga merupakan data kesehatan milik 6 juta pasien. Dugaan kebocoran data kesehatan memang bukan baru pertama kali terjadi. 

Pada Mei 2021, sebanyak 279 juta BPJS Kesehatan diduga bocor. Data yang bocor terdiri dari nama lengkap, KTP, nomor telepon, email, dan alamat. 

Kemudian, kemudian data dari aplikasi eHAC juga pernah dikabarkan bocor. Hal diungkapkan oleh vpnMentor. Setelah kebocoran data tersebut, Badan Siber dan Sandi Negara mematikan peladen eHAC versi lama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kemenkes keamanan data serangan siber Covid-19
Editor : Amanda Kusumawardhani

Terpopuler

back to top To top