Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan masih melakukan penilaian terhadap dugaan bocornya jutaan data kesehatan masyarakat. Kemenkes juga melakukan evaluasi pada sistem Kemenkes.
“Kami sedang melakukan assessment permasalahan yang terjadi dan mengevaluasi sistem kami,” kata Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji kepada Bisnis, Kamis (6/1/2022).
Sebelumnya, tersebar kabar bahwa data pasien Covid-19 milik Kemenkes bocor dan dijual di forum gelap atau raid forum.
Sebuah akun instagram @ecommurz mengunduh cerita mengenai dugaan bocornya data Kemenkes. Total ukuran data yang diperjualbelikan mencapai 720 GB. yang terdiri dari 199 GB data elektrokardiogram (EKG), 479 GB data laboratorium, dan 42 GB data radiologi.
Dalam postingannya disebut sumber data berasal dari server pusat Kementerian kesehatan Indonesia. Data diduga merupakan data kesehatan milik 6 juta pasien. Dugaan kebocoran data kesehatan memang bukan baru pertama kali terjadi.
Pada Mei 2021, sebanyak 279 juta BPJS Kesehatan diduga bocor. Data yang bocor terdiri dari nama lengkap, KTP, nomor telepon, email, dan alamat.
Kemudian, kemudian data dari aplikasi eHAC juga pernah dikabarkan bocor. Hal diungkapkan oleh vpnMentor. Setelah kebocoran data tersebut, Badan Siber dan Sandi Negara mematikan peladen eHAC versi lama.