Bisnis.com, JAKARTA - Zoom Video Communications, Inc., perusahaan penyedia layanan komunikasi video digital, akan terus melakukan ekspansi bisnis di Indonesia sejalan dengan potensi pasar yang besar.
Head of Asia Pacific (APAC) Zoom Ricky Kapur mengatakan setelah pandemi Covid-19 akan banyak perusahaan dan lembaga yang menggunakan sistem campuran, daring dan tatap muka.
"Itu menjadi kesempatan bagi Zoom untuk meningkatkan jumlah pelanggan," ujarnya dalam wawancara daring, Selasa (7/12/2021).
Dia menambahkan Zoom akan membantu perusahaan digital di Indonesia untuk mengembangkan platform dan layanannya. Keberadaan Zoom diklaim membuat layanan dan operasional perusahaan di sektor pendidikan dan kesehatan lebih produktif serta efisien.
Mengutip Synergy Research Group, Ricky mengatakan Zoom mengambil 50,4 persen dari keseluruhan pendapatan untuk pasar Cloud Video Conferencing pada kuartal II/2021 di Indonesia.
Dia mengatakan Zoom ingin jadi pusat dari keseluruhan aktivitas komunikasi digital, terutama pada kegiatan industri atau bisnis digital.
Namun, lanjutnya, Zoom tetap memaksimalkan layanan bagi semua kalangan termasuk pengguna layanan dasar Zoom. Akses Zoom dapat digunakan di jaringan internet yang lambat di beberapa daerah yang belum memiliki infrastruktur internet memadai.
Menurutnya, Indonesia akan menjadi pasar potensial bagi Zoom untuk area Asia Tenggara bahkan Asia, karena memiliki lebih dari 150 juta pengguna internet. Adapun, pengguna layanan Zoom di seluruh dunia meningkat sebesar 35 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi.
Dia mengatakan Zoom di Indonesia akan membuka kolaborasi dan pengembangan aplikasi dengan startup lain memanfaatkan fitur Zoom.
"Kami sedang menjalin komunikasi dengan salah satu edtech di Indonesia untuk dapat memasukkan Zoom ke dalam sistem apikasi merek," ucapnya.
Sebelumnya Telkomsel Enterprise menjalin kolaborasi bersama Zoom Video Communications, Inc. (Zoom) untuk meningkatkan fitur layanan CloudX Meeting, untuk lebih mendukung kebutuhan video conference bagi korporasi.
