Ekonomi Digital Indonesia Masih Bisa Tumbuh Puluhan Tahun Ke Depan

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 26 November 2021 | 12:21 WIB
ilustrasi jual barang lewat e-commerce/Freepik.com
ilustrasi jual barang lewat e-commerce/Freepik.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia bakal terus moncer dan menjadi peluang bagi sektor e-commerce atau dagang el.

Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan menurut laporan Google dan Temasek transaksi ekonomi digital Indonesia pada 2021 mencapai US$70 miliar.

Pada periode 2020 hingga 2021, kenaikan pertumbuhan transaksi di sektor dagang el diprediksi naik 52 persen. Kenaikan transaksi tersebut menandakan bahwa meski pandemi, sektor dagang el di Indonesia tetap bergeliat.

Namun peluang tersebut harus diimbangi dengan upaya menjaga kenyamanan pelanggan dalam bertransaksi di ruang digital. Tidak hanya itu, jika melihat pertumbuhan penetrasi pengguna internet, sektor dagang el berpeluang besar untuk tumbuh.

Menurut data Hootsuite Digital Report 2021, penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 70,3 persen, sebanyak 61,8 persen dari total populasi, bermain sosial media.

Peluang orang yang menggunakan internet dengan peluang orang yang berbelanja di sosial media masih sangat besar sekali untuk tumbuh.

“Kami optimistis pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia bisa tumbuh hingga puluhan tahun ke depan,” kata Bima dalam Bisnis Indonesia Financial Outlook 2021, Kamis (25/11/2021).

Mengenai kenyamanan dan perlindungan konsumen di platform dagang el, kata Bima, sudah diatur oleh beberapa instansi. Sebagai gambaran, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatur mengenai perjudian, pornografi, hingga terorisme.

Lebih lanjut, ujar Bima, Kementerian Perdagangan mengawasi peredaran barang dan jasa, Kementerian Kesehatan mengawasi alat kesehatan dan lain sebagainya.

Tidak hanya kementerian, idEA juga aktif dalam mengawasi dan membina para anggota. Misal, kementerian menemukan penjualan alat kesehatan ilegal di platform anggota, idEA akan memberitahu kepada anggota tersebut dan anggota tersebut selanjutnya akan menutup layanan.

“Dengan begitu barang tersebut tidak bisa tampil lagi di platform,” kata Bima.

Bima mengatakan idEA juga terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjaga lingkungan keamanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper