Alasan Kenapa Bulan Berwarna Merah Saat Gerhana Bulan

Ni Luh Anggela
Jumat, 19 November 2021 | 20:42 WIB
Gerhana bulan total/BMKG
Gerhana bulan total/BMKG
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pada 18 hingga 19 November 2021 terjadi gerhana bulan total, Bulan Purnama Micro Beaver. 

Gerhana ini adalah bagian dari "hampir tetrad", serangkaian empat gerhana bulan besar dalam dua tahun. 

Tiga di antaranya adalah gerhana total, sedangkan gerhana yang terjadi pada 18 hingga 19 November 2021 merupakan gerhana dalam sebagian. Begitu dalam sehingga hampir seperti gerhana total.

Bulan tidak memiliki cahaya sendiri. Dia bersinar karena permukaannya memantulkan sinar matahari. 

Selama gerhana bulan total, Bumi bergerak di antara Matahari dan Bulan dan memutus suplai cahaya Bulan. Ketika ini terjadi, permukaan Bulan menjadi bercahaya kemerahan dan bukannya menjadi gelap gulita.

Warna merah Bulan yang mengalami gerhana total telah mendorong banyak orang dalam beberapa tahun terakhir untuk menyebut gerhana bulan total sebagai Blood Moon.

Warna Bulan yang berubah menjadi merah atau oranye selama gerhana bulan total tentu membuat Anda penasaran bukan?

Ternyata warna kemerahan saat gerhana Bulan total disebabkan oleh fenomena yang disebut hamburan Rayleigh. Ini adalah mekanisme yang sama yang menyebabkan matahari terbit dan terbenam berwarna-warni dan langit terlihat biru.

Lalu mengapa warna merah?

1. Pantulan sinar matahari

Meskipun di mata manusia sinar matahari mungkin terlihat putih, sebenarnya mereka terdiri dari warna yang berbeda. Warna-warni ini terlihat melalui prisma atau pelangi.
 
Melansir Time and Date, Jumat (19/11/2021), warna pada spektrum merah memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dan frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan warna pada spektrum ungu yang memiliki panjang gelombang lebih pendek dan frekuensi lebih tinggi.
 
Sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bulan inilah yang membuat Bulan berwarna merah.

2. Atmosfer bumi

Pada Bulan, warna merah yang dipancarkan saat terjadinya gerhana bulan total disebabkan oleh atmosfer Bumi.
 
Lapisan udara yang mengelilingi planet kita terdiri dari berbagai gas, tetesan air, dan partikel debu. Ketika sinar matahari yang memasuki atmosfer bumi mengenai partikel yang lebih kecil dari panjang gelombang cahaya, dia akan tersebar ke arah yang berbeda.
 
Namun, tidak semua warna dalam spektrum cahaya tersebar merata.  
 
Warna dengan panjang gelombang yang lebih pendek, terutama warna ungu dan biru, tersebar lebih kuat, sehingga mereka dihilangkan dari sinar matahari sebelum menyentuh permukaan Bulan selama gerhana bulan.
 
Mereka yang memiliki panjang gelombang lebih panjang, seperti merah dan oranye, melewati atmosfer. Cahaya merah-oranye ini kemudian dibelokkan atau dibiaskan di sekitar Bumi, mengenai permukaan Bulan dan memberinya cahaya oranye kemerahan yang terkenal dengan gerhana bulan total.

3. Banyak nuansa merah

Bulan dapat mengambil berbagai warna merah, oranye, atau emas selama gerhana bulan total, tergantung pada kondisi atmosfer bumi pada saat gerhana. Jumlah partikel debu, tetesan air, awan, dan kabut semuanya dapat memengaruhi warna merah. Abu vulkanik dan debu di atmosfer juga dapat menyebabkan Bulan menjadi gelap saat terjadi gerhana.
 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper