Bisnis.com, JAKARTA — PT Berca Hardayaperkasa membuka peluang untuk bekerja sama terkait spektrum frekuensi di pita 2,3 GHz. Berca menyatakan telah melakukan pembicaraan mengenai hal tersebut.
Berca saat ini memiliki 30 MHz di pita 2,3 GHz, sedangkan Telkomsel dan Smartfren dengan 50 MHz dan 40 MHz di pita 2,3 GHz. Dengan kondisi tersebut, Berca harus mampu bertarung dengan memberikan layanan terbaik kepada para pelanggan.
Berca berharap dapat melakukan kerja sama spektrum, untuk membuat industri telekomunikasi semakin sehat dan mengoptimalkan penggunaan spektrum frekuensi. “Untuk memaksimalkan itu [penggunaan frekuensi] kami melakukan pembicaraan-pembicaraan agar penggunaan frekuensi ini teroptimalkan,” kata Direktur Utama Berca Bintoro Yuwono kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Mengenai pemangku kepentingan yang telah menjalin pembicaraan dengan Berca selama ini, Bintoro tidak menyebutkan secara rinci. Dia hanya menjelaskan bahwa peluang kerja sama terbuka dengan adanya UU Cipta Kerja. "Dengan adanya undang-undang Cipta Kerja, memungkinkan fleksibilitas kerja sama dari para operator,” kata Bintoro.
Adapun Undang-undang no.11/2020 tentang Cipta Kerja juga memungkinkan kerja sama spektrum frekuensi antara dua operator seluler. Hal ini membuka peluang Berca untuk menggabungkan frekuensi yang dimiliki dengan Telkomsel penghuni pita 2.300-2.330 MHz atau Smartfren yang menempati 2.330-2.360 MHz.
Sekadar informasi, melalui layanan internet cepat 4G LTE Hinet, Berca mengklaim pada Februari 2021, memiliki layanan dengan potensi pelanggan sekitar 100 juta penduduk.
Berca mengusai 8 dari 15 zona di pita 2,3 GHz. Berca juga memiliki 15 MHz di Sumatra bagian utara dan Kepulauan Riau (Kepri) dan pita frekuensi sebesar 30 MHz di Sumatra bagian tengah, Sumatra bagian selatan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi bagian selatan, Kalimantan bagian barat, dan Kalimantan bagian timur.
