Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pemerintah membuka kembali 18 destinasi pariwisata unggulan bagi wisatawan mancanegara dinilai bakal membantu kinerja startup online travel agent (OTA).
Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amsevindo) Edward Ismawan Wihardja mengatakan kebijakan pemerintah tersebut belum bisa mengembalikan kondisi bisnis sektor pariwisata seperti sebelum pandemi Covid-19.
"Tentu akan sangat membantu [startup OTA], tetapi belum bisa kembali normal sebelum pandemi," kata Edward, Senin (20/9/2021).
Dia menuturkan startup OTA perlu memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi penggunanya. Selain itu, perlu secara konsisten berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait dengan integrasi sistem PeduliLindungi, yang menjadi salah satu syarat perjalanan.
Secara terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat startup OTA juga harus menyiapkan strategi untuk meningkatkan pangsa pasarnya untuk mengoptimalkan momentum tersebut.
"Misalnya, dengan membuat paket perjalanan sekaligus gratis tes antigen atau PCR," ujar Bhima.
Kerja sama dengan pihak hotel atau maskapai, lanjutnya, bisa dicoba sebagai upaya untuk memberikan benefit kepada penggunanya. Benefit tersebut bisa berupa promo potongan harga atau paket bundling.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berencana membuka 18 destinasi wisata sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk menguji coba pembukaan pintu masuk Indonesia bagi warga negara asing melalui jalur travel corridor.