Perkembangan Perusahaan Rintisan Jadi Katalis Adopsi Data Indonesia

Akbar Evandio
Selasa, 31 Agustus 2021 | 10:23 WIB
Ilustrasi big data/ Bisnis.com
Ilustrasi big data/ Bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perkembangan perusahaan rintisan (startup) dinilai menjadi katalis bagi adopsi data di Tanah Air. Lantaran setiap pemain dituntut untuk menganalisis data sebagai landasan pengambilan keputusan.

Product Manager ManageEngine Rakesh Jayaprakash mengatakan perusahaan rintisan tidak dapat berdiri tanpa melakukan analisis bisnis yang terperinci tentang pasar dan persaingannya.

“Suksesnya perusahaan rintisan dinilai dari cara mereka menggunakan data untuk keuntungan mereka, bahkan para pesaing pasti akan mengadopsi rute yang sama, yang pada gilirannya dapat mempercepat penggunaan data secara menyeluruh,” katanya, Senin (30/8/2021).

Dia mengatakan organisasi di seluruh dunia telah menghasilkan sejumlah besar data. Pengumpulan data hanya akan bertambah besar dengan diperkenalkannya kemajuan seperti 5G, yang pada gilirannya akan memungkinkan sistem internet untuk segala (IoT) untuk menghasilkan jumlah data yang lebih besar dengan kecepatan yang meningkat.

“Kita sedang memasuki era data yang meluap-luap. Dan, ironisnya, itu menimbulkan tantangan terbesar, yaitu menemukan informasi yang berguna di antara semua kebisingan data yang tersebar di seluruh dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan ketika 10 persen—20 persen dari data bisnis digunakan untuk pengambilan keputusan, bahkan sedikit peningkatan volume data akan melipatgandakan minimalisasi jumlah jam kerja yang diperlukan.

Oleh sebab itu, dia mengatakan data telah memperkenalkan peluang untuk kecerdasan buatan dan teknologi pembelajaran mesin untuk digunakan bersama sistem data untuk memerangi masalah khusus ini dan menemukan data yang tepat untuk pengambilan keputusan.

Dia melanjutkan, inisiatif untuk mendekatkan orang ke data juga mempercepat penggunaan data. Ini melibatkan membuat data yang dapat digunakan tersedia untuk analisis dan mengimplementasikan alat yang mempromosikan swalayan.

Pengamat Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Joseph Matheus Edward mengamini bahwa data masih terfokus dimanfaatkan oleh perusahaan rintisan, unikorn, perusahaan atau industri besar serta pemerintah.

Dia berharap adanya pandemi Covid-19, agenda vaksinasi, TV digital jadi gerbang untuk meningkatkan secara eksponensial penggunaan data. Bahkan, Ian optimis pertumbuhan adopsi akan data bisa meningkat 200 persen hingga akhir 2021.

Namun, Ian menyebutkan bahwa untuk mewujudkan prediksi tersebut tantangnya adalah membuat suatu ekosistem yang lengkap dari sumber data, penyimpan data, pengolah data.

“Strateginya, membangun aplikasi yang bisa digunakan hampir seluruh penduduk, sehingga seluruh data dapat dipetakan dan digunakan untuk kepentingan negara dan masyarakat,” katanya.

Ian meyakini, pemanfaatan data yang tepat sasaran bisa membuat banyak unikorn baru bermunculan. Bahkan, pemain lama bisa meningkatkan statusnya ke level decacorn, serta membuat pemerintahan berjalan lebih transparan dan baik. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper