Keamanan Siber, Kunci Fundamental Transformasi Digital di Sektor Pendidikan

Thomas Mola
Minggu, 29 Agustus 2021 | 22:58 WIB
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dunia pendidikan juga menjadi salah satu perhatian semua pihak saat pandemi Covid-19. Pasalnya kegiatan belajar-mengajar harus dilakukan dari jarak jauh, sehingga proses transformasi digital tdak bisa dihindari untuk dilakukan.

Tentu saja pemanfaatan teknologi yang masif ini harus dibarengi dengan keamanan siber (cybersecurity) yang mumpuni sekaligus menjadi kunci fundamental agar organisasi tetap dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Erik Meijer, President Director Telkomtelstra mengatakan bahwa kegiatan belajar-mengajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka, kini harus dijalankan secara virtual melalui platform seperti Microsoft Teams, Zoom, GoogleClass, dan sebagainya.

“Oleh karena itu, keamanan siber pemakaian platform tersebut dan implementasi pemakaian cloud yang aman dan mumpuni menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dihindari,” ujarnya, dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (29/8).

Menurutnya, keamanan siber ini menjadi tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, provider, hingga pengguna agar proses belajar-mengajar bisa berlangsung dengan baik. Hal itu menjadi bahasan utama dalam Webinar bertajuk Cyber Security: A Fundamental Key For Digital Transformation In The Education yang digelar akhir pekan lalu.

Anang Siswanto, SM Solutions, IT & Business Analyst Telkomtelstra, menyampaikan perlunya sikap kehati-hatian dan kewaspadaan bagi institusi pendidikan yang melakukan transformasi digital. Pasalnya serangan keamanan siber (ransomware cs) terhadap perusahaan yang melakukan transformasi digital ternyata terus berkembang.

Data dari Checkpoint Cyber Security Report 2021 & Cisco 2021 Cyber Security threat trends menunjukkan bahwa perusahaan harus mengeluarkan biaya US$20 miliar karena serangan ini.

Menurut Anang, ada dua jenis serangan yang sering terjadi yakni phising attack dan trojan attack. Kedua serangan ini menyebabkan informasi berharga organisasi bisa terekspos secara telanjang sehingga bisa diakses oleh siapa pun secara bebas atau data hilang/rusak atau tidak bisa digunakan lagi oleh organisasi yang dapat menimulkan kerugian.

Oleh karena itu, untuk menangkal serangan itu, semua keamanan siber ini harus dimulai dari diri sendiri atau tim TI internal perusahaan. Prinsip hati-hati dan waspada harus menjadi doktrin masing-masing individu di era digital saat ini.  Salah satunya dengan memaksimalkan fitur-fitur keamanan seperti menggunakan multi-factor authentication (MFA), selalu melakukan back up data serta mengenkripsi semua data penting dan jalur komunikasi.  

“Saya merekomendasikan menggunakan pihak ketiga untuk masalah keamanan perusahaan ini. Tentu saja, provider-nya harus memiliki sertifikat ISO 27001, memiliki pengalaman mumpuni terkait data security serta bisa dipercaya,” ujarnya.

Andy Siregar, Principal Expert Security Strategy, Telkom Indonesia menyoroti efek samping dari transformasi digital yang dapat menyebabkan organisasi menjadi semakin rentan terhadap risiko keamanan siber.

Hal ini diperkuat oleh data survei dari Ponemon Institute 2020: Cyber Security Awareness Measurement Service dimana lebih dari 50% responden dari C-level mengakui bahwa organisasinya sangat rentan. “Data ini juga ingin menunjukkan bahwa human is the weakest link. Dengan kata lain faktor manusia atau individu menjadi titik terlemah dalam upaya pengamanan siber,” ujarnya.

Andy menambahkan bahwa modus yang sering terjadi adalah menawarkan gimmick berupa diskon, barang, layanan atau jasa lainnya yang membuat calon korban tergiur dan kemudian tertipu. Bisa melalui WA, email atau laman yang ternyata semuanya adalah penipuan (phising).

“Oleh karena itu peran organisasi dan seluruh pemangku kepentingan, sangat penting dalam menjaga keamanan siber. Kuncinya terletak pada komitmen untuk membudayakan keamanan informasi. Hal ini, bisa dibuat seperti daftar “Do’s and Don’ts” yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh pihak yang terlibat,” kata Andy.

Prof. M Suyanto, Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta dan Wakil Ketua APTISI juga menyampaikan pentingnya keamanan siber bagi institusi pendidikan. Apalagi institusi pendidikan yang dipimpinnya memiliki MSV Studio yang menjalin kerjasama dengan beberapa perusahan di Silicone Valley dan beberapa studio film Hollywood dalam memproduksi beberapa film animasi.

“Keamanan siber sangat penting bagi MSV Studio untuk melindungi keseluruhan data dalam pembuatan film animasi yang kesemuanya disimpan dalam format data digital,” ujarnya.

Sementara itu, Amin Sakzad, Dosen Senior Sotftware Systems & Cybersecurity, Monash University, Australia, mengatakan  bahwa universitasnya juga telah mengimplementasikan transformasi digital dengan cryptography. Sistem ini dijabarkan untuk metode pembelajaran melalui interaksi online seperti Zoom, Webex, Teams, Classroom Learning Platforms (EdSTEM, Moodle).

Kemudian untuk pendekatan pengajaran melalui Gamification dan AR/VR. Terakhir untuk proses penilaian melalui online Assessment platforms, eAsseessment, Al-driven invigilation. Jika sebelumnya perkuliahan dilakukan secara tatap muka dengan 500-600 mahasiswa. Namun, sekarang, tidak diperlukan lagi karena perkuliahan dilakukan secara online.

“Tantangannya, kami harus bisa menyampaikan materi kuliah secara menarik, praktis dan mudah dipahami. Tak heran, dengan cryptography, salah satunya metode pembelajarannya adalah melalui pendekatan novel gamification,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa ada metode lain seperti flip classes, record offline, hol Q&A workshops yang juga dijalankan di Universitas Monash. Tentu saja, kata dia, di balik implementasi transformasi digital, kami juga harus mampu menangkal serangan ransomware, IDS, pentest dan malware.

“Kunci suksesnya terletak pada bagaimana kami bisa memaksimalkan data security, organisational security, software security, componet security dan connection security sehingga dapat berjalan dengan baik,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Thomas Mola
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper