Proyek Stasiun Bumi Satelit Satria, Menkominfo Letakkan Batu Pertama

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 18 Agustus 2021 | 14:03 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memberikan sambutan saat acara penandatanganan kerja sama pembangunan satelit Satria di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memberikan sambutan saat acara penandatanganan kerja sama pembangunan satelit Satria di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate meletakan batu pertama (ground breaking) ruang kendali Satelit Multifungsi (SMF) Indonesia Raya 1 (SATRIA-1) di Cikarang, Jawa Barat.

Peletakan batu pertama untuk stasiun bumi Satria ini sekaligus menandakan bahwa pembangunan infrastruktur digital tidak berhenti meski diterpa pandemi.

“Langkah ini juga menunjukkan bahwa terlepas dari situasi pandemi, upaya-upaya percepatan transformasi digital terus diwujudkan demi menghadirkan konektivitas digital di seluruh pelosok Nusantara,” kata Johnny di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021).

Johnny mengatakan melalui stasiun pengendali digital ini, Pemerintah dapat nantinya mengendalikan dan mengawasi pergerakan Satelit Satria-1.

Pemerintah juga dapat melakukan manajemen jaringan agar sesuai dengan standar kestabilan layanan, serta menjadi sarana komunikasi data antara Satelit Satria-1 dengan bumi.

“Teknologi satelit ini sebagai solusi telekomunikasi dalam usaha bersama untuk memperkecil kesenjangan akses broadband internet untuk menjembatani digital divide,” kata Johnny.

Sekadar informasi, Satelit Satria direncanakan memiliki 11 stasiun bumi/Gateway di beberapa lokasi yang tersebar di Indonesia antara lain di Batam, Cikarang, Banjarmasin,Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura.

Cikarang menjadi lokasi untuk Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control dan Gateway Proyek Satria yang merupakan satu kesatuan dari proyek Satria.

Investasi untuk stasiun bumi telah tergabung dalam nilai proyek Satelit Satria secara keseluruhan yang mencapai US$540 juta. Khusus untuk Satelit Satria sendiri diperkirakan membutuhkan biaya sekitar US$450 juta, Artinya investasi untuk stasiun bumi sekitar US$90 juta.

Proses pengadaan lahan di Cikarang telah selesai dilaksanakan, yang selanjutnya akan dilakukan proses pembangunan. Untuk 10 Gateway lainnya saat ini sedang dalam tahap proses pengadaan lahan.

Satelit Satria sendiri nantinya memiliki kapasitas 150Gbps yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan frekuensi Ka-Band.

Adapun perusahaan manufaktur satelit yang terlibat adalah Thales Alenia Space, dan menggunakan launcher dari Space-X yaitu Falcon 9-5500. Sedangkan untuk slot orbit menggunakan administrator Indonesia dari operator PSN ( 1460 E). Pemenuhan pembiayaan (Financial Close) proyek KPBU Satelit Satria telah tercapai pada 31 Maret 2021.

Proyek SATRIA akan dibiayai oleh sindikasi perbankan bank-bank internasional yaitu The Hongkong and Shanghai bank Corporation Limited (“HSBC”), Banco Santander, S.A (“Santander”) dan The Korean Development Bank (“KDB”) yang didukung oleh bank penjamin yaitu BPI France Assurance Export (“BPI”), Export Credit Agency dari Perancis dan lembaga keuangan multilateral, Asia Infrastructure Investment Bank (“AIIB”) yang berbasis di Beijing, Tiongkok dan akan menggunakan modal dari Konsorsium PSN selaku pemegang saham dari BUP.

Konstruksi Satria dimulai pada 2020 hingga 2023, dan peluncuran akan dilaksanakan pada tahun yang sama. Pada akhir tahun 2023 diharapkan SATRIA dapat mulai beroperasi.

Saat ini, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, konstruksi Satria telah berjalan dengan kemajuan sebesar 30 persen per akhir Juli 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper