14 Perwakilan dari Partai Republik AS Minta Honor Masuk Daftar Hitam

Amanda Kusumawardhani
Minggu, 8 Agustus 2021 | 10:18 WIB
Honor 7S/Istimewa
Honor 7S/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Strategi Huawei untuk melepaskan kepemilikannya pada Honor supaya perusahaan tersebut bisa mengakses Google Mobile Services tampaknya tak berjalan mulus.

Pasalnya, 14 perwakilan dari Partai Republik menginginkan Honor, sub divisi Huawei yang sudah dijual dengan nilai yang diperkirakan mencapai US$15 miliar, menginginkan perusahaan itu harus bernasib sama dengan Huawei.

Huawei sendiri masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat sejak Mei 2019 sehingga perusahaan ini tidak bisa lagi mengakses Google Mobile Services.

Dilansir phone arena, Minggu (8/8/2021), Huawei masuk ke dalam daftar hitam tersebut karena AS menilai perusahaan asal China ini memiliki kedekatan dengan Partai Komunis sehingga dikhawatirkan mengancam keamanan nasional.

Akibat masuk ke dalam daftar hitam, Huawei praktis tidak bisa mengakses rantai pasok AS. tak hanya Huawei, perusahaan teknologi AS juga diperkirakan menelan kerugian karena Huawei menghabiskan sekitar US$12 miliar produk teknologi Paman Sam dan menyediakan 40.000 lapangan kerja di Negara Paman Sam tersebut.

Seri Honor 50 telah dirilis secara domestik pada Juni lalu dan dijadwalkan dirilis secara global pada pekan mendatang.

Dalam sebuah surat resmi yang dikirim ke Departemen Perdagangan AS, 14 perwakilan dari Partai Republik itu meminta Honor juga dikenakan larangan yang sama dengan Huawei karena perusahaan itu merupakan bagian dari Hauwei.

Departemen Perdagangan AS pun menjawab,” Kami terus melakukan mengkaji informasi-informasi terkait untuk mengindentifikasi penambahan perusahaan dalam daftar hitam.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper