Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutchison 3 Indonesia mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 6 persen pada kuartal II/2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Meski demikian, Tri masih tercatat sebagai tulang punggung CK Hutchison Holdings di sektor telekomunikasi untuk pasar Asia. Pendapatan Tri Indonesia bahkan lebih besar dibandingkan dengan Hutchison Telecommunication Hongkong.
Berdasarkan laporan yang dipublikasi oleh CK Hutchison Holdings Limited - induk Tri Indonesia - perusahaan yang dalam jalur melebur dengan PT Indosat Tbk. (ISAT) itu mencatat pendapatan sebesar HK$3.757 juta atau sekitar Rp6,93 triliun.
Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu yang mencapai HK$3.952 juta atau sekitar Rp7,29 triliun.
Tidak hanya itu, pendapatan perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Tri juga mengalami penurunan sebesar 12 persen secara tahunan.
Tri Indonesia membukukan EBITDA senilai HK$810 juta atau sekitar Rp1,49 triliun pada kuartal II/2021, sementara itu pada periode yang sama tahun lalu, Tri mencatat EBITDA senilai Rp1,65 triliun.
“Hal tersebut karena persaingan pasar yang ketat dan dampak pandemi,” tulis dalam laporan, Jumat (6/8).
Meski mengalami penurunan, Tri Indonesia masih menjadi tulang punggung pendapatan CK Hutchison Holdings untuk sektor telekomunikasi untuk pasar Asia. Dari sisi pendapatan, EBITDA, dan jumlah pelanggan, Tri Indonesia unggul dibandingkan perusahaan CK Hutchison lainnya yang berada di Vietnam, Sri Lanka, dan Hongkong
Perusahaan CK Hutchison di Vietnam, Sri Lanka dan Hongkong hanya mencatatkan pendapatan senilai HK$382 juta, HK$211 juta dan HK$2.565 juta, atau setara dengan Rp742 miliar, Rp389 miliar dan Rp4,73 triliun.
Dari sisi EBITDA, cabang CK Hutchison di Vietnam, Sri Lanka dan Hongkong mencatatkan EBITDA senilai HK$15 juta, HK$37 juta dan HKS552 juta atau setara dengan Rp27 miliar, Rp68 miliar, dan Rp1,01 triliun.
Tri Indonesia juga terus memperluas jaringan 4G ke lebih dari 31.000 base transceiver station (BTS) 4G, yang mencakup lebih dari 37.000 desa per 30 Juni 2021.
Tri juga mengeklaim telah melayani 44 juta pengguna hingga kuartal II/2021, jumlah tersebut sekitar 73 persen dari total pelanggan CK Hutchison di Pasar Asia, - tidak termasuk Hongkong.