Komet Terbesar Sepanjang Masa Ini Sudah Beredar Jutaan Tahun di Luar Angkasa

Jessica Gabriela Soehandoko
Selasa, 27 Juli 2021 | 16:24 WIB
Komet Bernardinelli
Komet Bernardinelli
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para astronom telah menemukan komet yang seribu kali lebih besar dibandingkan komet lainnya yang telah ditemukan.

Komet Bernardinelli-Bernstein, dinamakan demikian karena ditemukan oleh Pedro Bernardinelli yakni mahasiswa pascasarjana jurusan fisika dan Profesor Gary Bernstein. Komet tersebut memiliki lebar antara 62 hingga 124 mil atau sekitar 100 hingga 200 kilometer yang ditemukan pada bulan Juni.

Komet yang ditemukan ini adalah komet raksasa yang juga dikenal sebagai C/2014 UN271, adalah komet yang paling jauh dan memberikan kesempatan bagi para ilmuwan untuk mengamati dan mempelajarinya selama bertahun-tahun yang akan datang.

Komet Bernardinelli-Bernstein ditemukan dalam data yang dikumpulkan selama enam tahun oleh Dark Energy Camera, dan dimasukkan ke dalam The Dark Energy Survey, sebuah kolaborasi lebih dari 400 ilmuwan di tujuh negara dan 25 institusi.

Selain itu, DECam atau kamera juga membantu memetakan 300 juta galaksi di langit malam. DECam juga dapat menangkap sekilas komet dan benda langit es yang berada di sepanjang pinggiran tata surya, di luar orbit Neptunus.

Bukan hanya dengan menggunakan alat, Bernardinelli dan Bernstein menggunakan algoritma untuk mengidentifikasi objek trans-Neptunus di National Center for Supercomputing Applications di University of Illinois di Urbana-Champaign.

Untuk membantu mengkonfirmasi status komet aktif, pengamatan dilakukan menggunakan jaringan teleskop Las Cumbres Observatory di seluruh dunia.

Komet Bernardinelli-Bernstein berasal dari objek Awan Oort, sekelompok objek es yang terisolasi yang lebih jauh dari apa pun di tata surya kita. Para ilmuwan percaya dari sinilah komet berasal, tetapi mereka tidak pernah benar-benar mengamati objek di dalam Awan Oort.

Komet tersebut pada saat ini berjarak sekitar 1,8 miliar mil atau 3 miliar kilometer, yakni seperti jarak Uranus dari matahari. Jarak terdekatnya akan terjadi pada tahun 2031, yakni hanya sedikit lebih jauh dari jarak Saturnus ke matahari.

Kesempatan ini merupakan kesempatan yang tidak biasa bagi para astronom untuk mempelajari komet inbound, dan dapat dipelajari untuk memahami asal usul dan komposisi komet. Komet ini mungkin hanya salah satu dari banyak komet raksasa yang berasal dari Awan Oort.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper