Bisnis.com, JAKARTA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diyakini menjadi ajang bagi perusahaan rintisan di bidang teknologi kuliner (foodtech) untuk meningkatkan inovasi dan layanan produk.
Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang mengatakan potensi foodtech sangat besar dengan momentum PPKM Darurat. Sebab, masyarakat terutama para milenial selalu berani mencoba hal yang baru untuk mengusir rasa jenuh.
“Tidak hanya berkegiatan, milenial dan generasi Z juga terus mencari hal unik dan inovatif terutama makanan baru,” katanya.
Dia mengataka para pemain bisnis teknologi kuliner bisa berkolaborasi dengan beberapa pemain, yaitu dari ride-hailing untuk meningkatkan layanan antar makanan dan social commerce untuk menstimulasi minat masyarakat yang berselancar di dunia maya agar memesan makanan.
“Stategi bagi para foodtech adalah marketing melalui berbagai media sosial. Karena peluang memperkenalkan produknya lebih besar. Namun, tetap jangan terlena karena tantangan utama adalah distribusi bahan baku produk dan permodalan usaha,” katanya, Minggu (4/7/2021)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan sektor kuliner saat ini sekarang mengalami turbulensi dari luring ke daring apalagi PPKM Darurat akan mengakselerasi kegiatan masyarakat secara daring.
Sandiaga mengatakan setiap pemain harus mulai memikirkan perkembangan bisnisnya melalui inovasi, salah satunya di sisi kemasan produk untuk memikat konsumen secara masif.
“Saya melihat bahwa konten adalah raja, makanan itu rasa dan selera adalah raja. Namun, kemasan adalah ratu yang mendorong minat membeli masyarakat serta ekosistem merupakan kerajaan yang menyehatkan industri bisnis ini,” ujarnya
Dia juga mengimbau pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner meningkatkan kapabilitas pengantarannya saat masa PPKM.
"Ini karena Jawa Bali kuliner tidak diizinkan, tapi hanya dengan delivery, jadi harus disiapkan betul," ujarnya.
Selain itu, Chief Public Policy & Government Relations Gojek Shinto Nugroho mengatakan perusahaan akan fokus pada layanan pesan-antar makanan GoFood selama PPKM Darurat yang berlaku pada 3—20 Juli.
Dia melanjutkan, perusahaan akan melancarkan strategi dengan menghadirkan ragam promo untuk menarik konsumen. Adapun, saat ini GoFood menawarkan Pasti Ada Promo sebagai senjata untuk menarik transaksi konsumen yang berlangsung sejak 23 Juni—3 Agustus 2021 yang mana promo diberikan berupa diskon hingga Rp110.000.
“Kami akan mengadakan promo special delivery untuk mendorong orang-orang memesan makanan dan minuman khususnya di masa PPKM Darurat dan selain itu ada program digitalisasi pasar binaan kementerian pertanian sehingga kebutuhan pokok bisa dipenuhi di toko tani tanpa khawatir ongkos kirim,” katanya.
Dia memperkirakan penerapan PPKM darurat seperti halnya saat pembatasan, akan membuat layanan pesan-antar makanan menjadi andalan konsumen.
"Layanan GoFood tetap beroperasi untuk melayani masyarakat sesuai peraturan yang berlaku," ujar Shinto .
Sementara itu, Owner AyamAyaman Reza Firmanda mengatakan terdapat beberapa tips yang perlu dilakukan sepanjang PPKM Darurat dilaksanakan, salah satunya menentukan harga jual produk terlebih dahulu.
“Untuk menentukan harga luring biasanya kami untuk HPP [Harga Pokok Penjualan] atau harga untuk bikin satu porsi makanan itu biasanya Ayamayaman di 33 persen. Paling gampangnya [HPP] itu dikali tiga lah [untuk jadi harga luring],” tuturnya
Dia melanjutkan, ketika harga luring sudah ditemukan pemain dapat menentukan harga jual produk di platform daring. Khususnya, dengan mempertimbangkan komisi yang dipotong dari penjualan di platform tersebut.
“Biasanya komisinya 20 persen plus Rp 1.000. Maka kita bisa menentukan harga jual daring dengan cara HPP dikali 1,25 ditambah Rp 1.500. Itu rumus yang biasanya paling dasar yang kita ajarkan ke teman-teman yang baru on boarding,” tuturnya.
Dia menambahkan untuk harga promo, pemain dapat mengandalkan dengan berjualan produk bundling atau paket sehingga keuntungan yang didapatkan akan terhitung cukup banyak karena berasal dari makanan utama yang dijual dalam paket tersebut.
“Jadi yang didiskon price itu biasanya makanan atau minuman yang dia punya margin tinggi. Jadi fokusnya adalah ketika didiskon, produk utama yang kita jual ini jangan sampai terpotong harganya,” tutur Reza.