Bisnis.com, JAKARTA - Merebaknya pandemi Covid-19 memaksa masyarakat menggunakan aplikasi untuk berbelanja, termasuk membeli hewan kurban. Adapun, salah satu start up yang menawarkan pembelian hewan kurban adalah Ternaknesia, sebuah perusahaan digital bidang peternakan yang meluncurkan Smartqurban.
CEO Ternaknesia Dalu Nuzlul Kirom mengatakan bahwa pembeli cukup memilih hewan dari aplikasi dan hewan bisa dikirimkan ke rumah. Hewan kurban pun dapat disalurkan ke daerah pelosok Indonesia.
Dengan inovasi yang diluncurkan, Dalu menjelaskan bahwa pihaknya ingin mengakomodir keinginan dan budaya masyarakat dalam momen kurban. "Mereka yang lebih suka praktis dan cepat dengan belanja via aplikasi, ataupun bagi mereka yang belum puas jika tidak langsung ke kandang," katanya lewat keterangan resmi, Sabtu (3/7/2021).
Sementara itu, koordinator Tim Ternaknesia di Jabodetabek Tri Wahyudi menjelaskan, bahwa pihaknya merekam kandang menggunakan kamera 360 untuk update aktivitas kandang.
Dengan gambar yang direkam itu, tambahnya, pembeli bisa menikmati virtual tour. Video, tuturnya, juga bisa memperlihatkan detail hewan per ekornya sehingga pembeli lebih leluasa menentukan hewan mana yang akan dibeli.
“Tahun ini Ternaknesia Jabodetabek membuka dua kandang di Bogor dan Bekasi dengan populasi total 700 ekor. Saat ini sudah terjual 322 ekor dan pesanan sudah mencapai 678 ekor,” ujar Tri.
Meski dalam kondisi pandemi, Tri menjelaskan bahwa permintaan hewan qurban di Kawasan jabodetabek masih terbilang tinggi. Namun demi menjaga keamanan pembeli, Tri mengatakan bahwa virtual tour kandang ini mampu jadi solusi agar tetap aman qurban di tengah pandemi.
Menurut Tri, pada 2020, tercatat Ternaknesia telah menjual 2.789 ekor hewan meski dalam pandemi yang terdiri atas 2.194 domba kambing dan 595 sapi. Jumlah ini meningkat dari 2019, yakni sebesar 1.600 ekor hewan qurban.