Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat telekomunikasi memperkirakan buntut efisiensi dari peleburan produk yang dilakukan operator seluler berimbas pada harga layanan data yang makin terjangkau.
Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ridwan Effendi mengatakan peleburan produk oleh operator seluler merupakan bagian dari strategi pemasaran.
Proses pemasaran menjadi lebih sederhana dan hemat karena tarif dan layanan menjadi seragam. Sistem penagihan operator tidak perlu kerja keras untuk memisah paket data.
“Seharusnya pelanggan mendapatkan layanan terbaik dengan tarif yang pantas, dan tidak ada lagi kebingungan memilih produk,” kata Ridwan, Kamis (24/6/2021).
Selain itu, kata Ridwan, para pelanggan juga berpeluang merasakan layanan yang lebih baik. Para pelanggan yang sebelumnya mendapat layanan di tingkat rendah, berpeluang merasakan kualitas layanan yang tingkat atas dengan harga yang terjangkau.
Dengan standar pelayanan yang makin baik, kata Ridwan, operator berpeluang memperoleh pelanggan baru, yang berujung pada peningkatan pendapatan.
“Makin banyak pelanggan baru, jadi pendapatannya naik,” kata Ridwan.
Sebelumnya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melebur produk simPATI, Kartu AS dan Loop menjadi Telkomsel Prabayar dan produk kartu Halo menjadi Telkomsel Halo. Peleburan ini bersamaan dengan peresmian logo baru Telkomsel.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam menjelaskan di usia Telkomsel yang lebih dari seperempat abad, Telkomsel berkomitmen untuk terus beradaptasi dan relevan menghadi perkembangan zaman.
Pembaharuan Telkomsel makin memperkuat visi dan misi perusahaan dalam membuka semua peluang bagi masyarakat untuk dapat #BukaSemuaPeluang, dengan memaksimalkan potensi mereka di segala aspek kehidupan.
Sekadar informasi, pada 2020 jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 169.542 juta pelanggan, dengan perincian 6,4 juta pelanggan merupakan pelanggan pascabayar dan 163.1 juta nomor merupakan pelanggan prabayar.