Data Karyawan dan Konsumen McDonald’s di Korea Selatan dan Taiwan Bocor

Akbar Evandio
Sabtu, 12 Juni 2021 | 12:33 WIB
Pengunjung berjalan keluar dari restoran cepat saji waralaba asal Amerika Serikat di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Zhuhai, Guangdong, China, Sabtu (15/12/2018). /Antara-Widodo S Jusuf
Pengunjung berjalan keluar dari restoran cepat saji waralaba asal Amerika Serikat di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Zhuhai, Guangdong, China, Sabtu (15/12/2018). /Antara-Widodo S Jusuf
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — McDonald's Corp mengungkapkan telah terjadi kebocoran data dari sejumlah karyawan dan konsumen di dua negara, yakni Korea Selatan dan Taiwan.

Mengutip Bloomberg, Sabtu (12/6/2021), peretas mengakses beberapa data pelanggan di Korea Selatan dan Taiwan, menambahkan rantai makanan cepat saji ke daftar perusahaan yang terus berkembang yang bergulat dengan serangan siber dalam beberapa pekan terakhir.

"Sementara ini kami bisa menutup akses setelah identifikasi, penyelidikan kami menunjukkan sedikit berkas diakses, beberapa diantaranya mengandung data pribadi," kata McDonald's.

McDonald's berjanji untuk memberi tahu regulator dan konsumen yang terdampak. Setelah menemukan aktivitas yang tidak sah di jaringannya, perusahaan mengatakan bahwa sejumlah kecil file diakses, beberapa di antaranya berisi data pribadi. Namun, tidak disebutkan berapa banyak pelanggan atau karyawan yang datanya bocor.

Pelanggaran data dari peretas terorganisir telah menjadi risiko serius bagi perusahaan yang menghadapi konsumen di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir, karena perusahaan mengumpulkan dan menyimpan makin banyak informasi tentang pembeli untuk memenuhi pesanan daring dan mempersonalisasi pengalaman.

Perusahaan besar telah mengalami serangkaian serangan siber profil tinggi dalam beberapa minggu terakhir, meskipun pelanggaran McDonald tampaknya kurang melumpuhkan daripada yang lain.

Electronic Arts Inc. pun turut mengatakan bahwa peretas baru-baru ini mencuri kode sumber untuk beberapa permainan populer dan materi lainnya. Serangan ransomware awal musim semi ini memaksa Colonial Pipeline Co. ditutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper