Komisaris Telkomsel Wishnutama Janji 5G Bukan Barang Mahal

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 17 Mei 2021 | 09:10 WIB
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dalam proses menghadirkan layanan 5G. Anak usaha dari PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) itu berupaya memberikan layanan 5G yang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan secara bertahap.

Komisaris Utama Telkomsel Wishnutama Kusubandio mengatakan Telkomsel berkomitmen untuk menghadirkan layanan 5G yang terjangkau, tidak hanya bagi orang kaya, juga untuk semua kalangan.

Dia menampik asumsi yang menyebut bahwa layanan 5G mahal dan hanya untuk segelintir orang saja.  

“Sudah menjadi komitmen kami menghadirkan 5G bagi semua kalangan tanpa terkecuali. Secara bertahap semua akan terwujud,” kata Wishnutama dalam video di akun YouTube Telkomsel, Senin (17/5).   

Wishnutama menambahkan layanan 5G yang memiliki kecepatan hingga 20x lipat lebih cepat dari 4G dan latensi 10x lebih rendah, dapat mendorong lahirnya perusahaan rintisan baru dan membantu UMKM memperluas pasar mereka.

Tidak hanya itu, sambung Wishnutama, implementasi 5G juga dapat menghasilkan ekonomi global hingga mencapai US$13,2 triliun pada 2035 dan membuka 22,3 juta pekerjaan yang tercipta dari 5G.    

“5G dan manfaatnya bukan hanya sekedar jargon. Telkomsel akan berperan sebagai enabler bagi setiap eleman bangsa yang serba digital,” kata Wishnutama.

Terakhir, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakaan saat ini sedang mempersiapkan deployment jaringan telekomunikasi 5G agar ekosistem lebih siap. Hingga saat ini tercatat sudah melakukan 12 kali uji coba 5G.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menegaskan Indonesia tidak tertinggal dari negara lain, karena banyak negara baru memulai implementasi 5G. Contohnya, Singapura yang kini deployment konektivtas 5G baru di kisaran 2 persen, sementara di Filipina berada di kisaran 0,9 persen.

“Banyak negara yang sudah melakukan implementasi 5G, iya betul, tetapi tidak secara massif. Jadi, masih di tahap yang sangat awal semuanya. Kita pun di sini sudah melakukan, kalau saya tidak salah 12 kali trial 5G," kata Johnny dalam siaran pers, Kamis (29/4/2021).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper