Lalu Lintas Data saat Lebaran, Kenaikan Tak Signfikan

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 12 Mei 2021 | 16:14 WIB
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat telekomunikasi menilai lalu lintas data operator saat Idulfitri 2021 tidak akan naik signifikan. Larangan mudik tidak membuat lalu lintas data meningkat, tetapi menyusut. Operator seluler pun terancam kehilangan pendapatan.

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura berpendapat lalu lintas data saat Lebaran dan hari biasa tidak jauh berbeda. Masyarakat telah terbiasa untuk menggunakan layanan internet sehari-hari, sehingga ketika Lebaran layanan yang digunakan masih tetap sama.

Di samping itu, lalu lintas data yang berseliweran saat malam Takbiran dan setelah Lebaran, adalah lalu lintas data untuk pesan instan yang tidak membutuhkan banyak bandwidth.

“Peningkatan tidak terjadi signifikan, bahkan hanya pada jam-jam tertentu seperti saat malam Takbiran dan setelah Salat Idulfitri. Maksimal 10 persen dibandingkan dengan hari biasa pada jam tersebut,” kata Tesar, Rabu (12/5/2021).

Tesar juga berpendapat dengan adanya larangan mudik, lalu lintas data operator seluler seharusnya justru turun saat Lebaran. Lalu lintas data seluler hanya bergerak ketika terjadi mobilitas masyarakat.

Sebagai contoh. Pelanggan pulang kampung bersama keluarga dengan menggunakan mobil.Satu mobil berisi 4 - 6 orang. Mereka terjebak macet di jalan tol dan untuk menghadapi rasa bosan pelanggan bermain internet. Terjadi aktivitas lonjakan data seluler di sepanjang jalan.

Sementara itu, dengan adanya larangan mudik maka aktivitas penggunaan data internet berkutat di rumah saja. Lalu lintas data akan terbagi menjadi dua. Beberapa ada yang menggunakan layanan internet tetap atau WiFi di rumah, lainnya menggunakan layanan seluler internet bergerak atau seluler milik operator.

“Ada risiko kehilangan lalu lintas data bagi operator dalam kondisi seperti itu. Misal, di jalan harusnya pelanggan memakai internet sekian jam, maka pendapatan operator sekian bertambahnya. Karena tidak ada mudik, hilang potensi pendapatan itu,” kata Tesar.

Tesar memperkirakan risiko pendapatan operator yang hilang akibat larangan mudik maksimal sekitar 25 persen dari pendapatan yang seharusnya operator bukukan saat liburan Lebaran.

Sementara itu, Ketua Bidang Network dan Infrastruktur Indonesian Digital Empowerment Community (IDIEC) Ariyanto A. Setyawan mengatakan Lebaran tahun ini berbeda karena adanya larangan mudik, lonjakan yang terjadi diprediksikan hanya lonjakan lalu lintas data pada saat Lebaran, tidak ada pergeseran lokasi pengguna.

“Antisipasi yang dilakukan operator seluler tidak serumit jika ada mudik,” kata Ariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper