Startup SaaS Perlu Masuk di Sisi Hulu UMKM

Akbar Evandio
Kamis, 6 Mei 2021 | 06:47 WIB
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Langkah pemerintah untuk mendigitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dinilai memberikan dampak positif bagi perusahaan rintisan di bidang perangkat lunak berbentuk layanan (SaaS).

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan momentum tersebut perlu dimanfaatkan untuk para pemain agar mengincar pasar hulu.

“Peran SaaS untuk masuk UMKM dari sisi hulu yang terkait dengan produksi, manufaktur, petani, peternak, dan termasuk hortikultura sudah merupakan kewajiban saat ini karena potensi yang bisa dikembangkan di sektor ini amat besar,” kata Edward, Selasa (5/5/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan UMKM mulai dari sisi hulu cukup unik untuk Indonesia karena rata-rata kesulitan UMKM untuk mengadopsi teknologi adalah mencari piranti lunak yang tepat.

“Belum lagi untuk SaaS di luar negeri mereka masih familiar untuk menangani kebutuhan manufaktur skala besar sehingga memang pemain [SaaS] lokal yang bisa menjawab kebutuhan dalam negeri,” katanya.

Tidak hanya itu, Edward optimis masuknya SaaS sebagai bagian dari digitalisasi UMKM meningkatkan peran pemangku kepentingan agar bisa mengakselerasi UMKM menuju digital karena peran data untuk menjembatani ke sektor lain akan jadi mudah.

“Dengan SaaS keuntungan lainnya  manajemen risikonya jadi lebih terukur. Jadi saling berkaitan dan SaaS untuk industri hulu merupakan kewajiban masuk di segmen tersebut,” ujarnya.

Menurut catatan Bisnis, pemerintah menargetkan 30 juta dari 64 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar bisa terintegrasi digital pada 2023 mendatang.

Berdasarkan riset International Data Corporation (IDC) dan Cisco, digitalisasi UMKM dapat meningkatkan pendapatan negara, di mana Produk Domestik Bruto (PDB) diprediksi bertambah US$160 miliar—US$164 miliar (Rp2.372,6 triliun—Rp2.432 triliun) pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper