Jelang Lebaran, Vendor Ponsel Bersaing di Segmen Entry dan Mid

Akbar Evandio
Kamis, 29 April 2021 | 20:10 WIB
Dua orang membuka laman Google dan aplikasi Facebook melalui gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019). /ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Dua orang membuka laman Google dan aplikasi Facebook melalui gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019). /ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Vendor ponsel pintar dinilai akan bertarung di segmen mid range dan entry level pada Lebaran 2021 untuk mendongkrak penjualan perusahaan.

Pengamat gawai dari komunitas Gadtorade Lucky Sebastian mengatakan Lebaran biasanya mendongkrak penjualan ponsel pintar di kisaran 10—15 persen. Meskipun penjualan ponsel menurun pada kuartal I/2021, tetapi dirinya lebaran dapat menyumbang 5 persen peningkatan penjualan.

“Karena daya beli menurun, diperkirakan masyarakat akan berusaha membeli ponsel pintar di kisaran Rp1—3 juta. Namun, kontribusi segmen entry level bisa menyumbang 60 persen dari keseluruhan segmen di tiap vendor, jadi sangat besar sumbangsihnya,” ujar Lucky, Kamis (29/4/2021).

Dia melanjutkan, vendor wajib melakukan banyak promo untuk menarik pembeli di Lebaran tahun ini. Mulai dari menurunkan harga, memberikan cashback, atau memberikan bonus berupa barang lain, seperti TWS untuk bisa mendongkrak bisnis perusahaan.

Tidak hanya itu, dia mengatakan vendor juga dapat melancarkan strategi kerja sama dengan bank untuk kebutuhan cicilan dan promo cashback yang menjadi salah satu cara menarik perhatian.

“Karena mulai lemahnya daya beli, maka para vendor juga bisa bekerja sama dengan banyak lembaga pembiayaan selain bank, untuk para pembeli bisa membeli dengan cicilan tanpa kartu kredit,” katanya.

Berdasarkan laporan IDC, pasar ponsel di tingkat global mengalami penurunan tajam sebesar minus 18 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I/2020 karena lockdown diterapkan.

Namun, laporan yang sama menuturkan bahwa kondisi pasar dapat pulih dengan cepat pada kuartal II/ 2020 dengan mencatatkan pertumbuhan 19 persen secara tahunan (yoy). Hal ini dikarenakan peningkatan utilitas ponsel pintar untuk mendukung berbagai aktivitas di rumah menyebabkan pemulihan yang cepat sepanjang kuartal kedua 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper