Kemenperin: Peralatan Otomatisasi Kunci Naikkan Daya Saing

Rio Sandy Pradana
Selasa, 27 April 2021 | 09:07 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai peralatan otomatisasi penting dalam mempercepat implementasi Making Indonesia 4.0 yang menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan Kementerian Perindustrian terus mendorong dan memfasilitasi percepatan industri dalam negeri dalam melakukan transformasi digital sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Teknologi manufaktur seperti big data, artificial intelligence [AI], robotics, internet of things [IoT] dan lain sebagainya hanya bisa diimplementasikan jika lini produksi pabrik didukung dengan peralatan-peralatan otomatisasi. Ke depannya, peralatan ini akan menjadi sebuah kebutuhan bagi industri agar tetap dapat bersaing di pasar,” kata Taufiek dalam siaran pers, Senin (26/4/2021).

Dia menuturkan PT Omron Manufacturing of Indonesia (OMI) selaku produsen komponen elektronik dan peralatan otomatisasi Industri dalam negeri kembali berekspansi dan melakukan pendalaman struktur industrinya.

Sebagai informasi, OMI adalah produsen peralatan industri yang umumnya dipasarkan untuk industri lainnya. Produk seperti relay, switch, sensor, dan timer, dapat diaplikasikan dalam produk jadi ataupun untuk mendukung sistem produksi dalam pabrik.

OMI dinilai secara konsisten menambah investasinya di Indonesia dan berupaya untuk memproduksi peralatan-peralatan yang lebih kompleks di dalam negeri seiring dengan bertumbuhnya permintaan di pasar lokal. Presiden Direktur OMI Irawan Santoso bertekad terus memperkuat bisnisnya di Indonesia.

“Setiap tahun OMI selalu meningkatkan investasi di Indonesia untuk membeli mesin dan peralatan yang akan digunakan untuk menunjang produksi produk eksisting ataupun produk potensial ke depannya. Pada tahun 2020, kami mengeluarkan US$2,9 juta dan pada tahun ini kami menargetkan budget sebesar US$7,6 juta,” ungkap Irawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper