Buntut Larangan Garuda, Vivo Selidiki Kebakaran di Hongkong

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 14 April 2021 | 14:34 WIB
Saat ini, rangkaian pusat R&D Vivo didukung oleh 700 teknisi profesional dengan spesialiasi pada pengembangan perangkat keras dan lunak, serta formulasi algoritma. /Vivo
Saat ini, rangkaian pusat R&D Vivo didukung oleh 700 teknisi profesional dengan spesialiasi pada pengembangan perangkat keras dan lunak, serta formulasi algoritma. /Vivo
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Vivo Mobile Indonesia (Vivo) membentuk tim khusus untuk mencari tahu perihal peristiwa kebakaran yang terjadi di apron parkir Bandara Internasional Hongkong, pada Minggu (11/4/2021). Salah satu barang yang terbakar di sana merupakan produk Vivo.

Perwakilan Vivo Indonesia mengatakan telah menerima laporan bahwa kiriman barang pada satu penerbangan kargo – beberapa di antaranya adalah produk Vivo - terbakar di apron parkir Bandara Internasional Hong Kong pada 11 April 2021.

Vivo memberikan perhatian tinggi atas kejadian tersebut dan segera membentuk tim khusus untuk mencari tahu informasi mengenai kebakaran.

“Kami segera membentuk tim khusus untuk bekerja sama dengan otoritas lokal terkait untuk mencari tahu penyebabnya,” kata Perwakilan Vivo Indonesia kepada Bisnis.com, Rabu (14/4/2021).

Perwakilan Vivo tersebut menyatakan akan terus memberi informasi terkini tentang isu kebakaran ini. Vivo juga menjamin bahwa produk yang sampai di tangan konsumen memiliki standar keamanan dan kualitas tertinggi.

Untuk diketahui, dampak dari kebakaran yang terjadi di Hongkong, Garuda Indonesia mengeluarkan surat yang berisi larangan pengiriman kargo semua tipe ponsel Vivo, melalui Cargo Information Notice dengan nomor QA/007/IV/2021.

"Kami sampaikan pelarangan/embargo pengiriman handphone merek tersebut [Vivo] melalui kargo udara paralel menunggu hasil proses investigasi oleh otoritas Bandara Hongkong [HKCAD]," bunyi surat tersebut dikutip Rabu (14/4/2021).

Dalam surat bernomor QA/007/IV/2021 tersebut, Garuda Indonesia memberlakukan sejumlah ketentuan. Pertama, ponsel semua tipe merek Vivo dilarang untuk diterima atau diangkut melalui kargo udara.

Kedua, sukucadang, aksesoris, dan selubung atau casing ponsel tanpa baterai lithium dapat diangkut melalui kargo udara. Ketiga, petugas cargo acceptance (AVSEC) harus memastikan setiap pengiriman ponsel tidak terdapat merek Vivo semua tipe, dibuktikan dengan packing list yang ada atau pengecekan secara random.

Keempat, semua unit dan personil operasional kargo agar mengimplementasikan SOP secara konsisten dan dimonitor dengan baik guna aspek safety (keselamatan) dan security (keamanan) tetap terjaga.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper