Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan modal ventura, East Ventures melalui studinya East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2021 mencatatkan bahwa aktivitas masyarakat semakin bergeser ke ruang digital.
Co-Founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan selama setahun pandemi Covid-19 terjadi berbagai perubahan aktivitas di tengah masyarakat di berbagai daerah Indonesia, salah satunya dalam cara mengelola bisnis.
"Hal-hal baik yang bisa dipertahankan dari aktivitas dampak pandemi contohnya yaitu melakukan aktivitas bisnis secara daring. Dengan adanya konferensi video, seminar daring, tidak mengharuskan kita mengelola bisnis secara tatap muka, tapi cukup dari daring semua bisa," ujarnya dalam peluncuran East Ventures Digital Competitiveness Index 2021 secara daring, Senin (15/3/2021).
Baca Juga : Cara UMKM Menyintas Pandemi: Go Digital! |
---|
Dia melanjutkan bahwa di tengah pandemi terjadi lompatan adopsi layanan digital di beberapa vertikal di industri teknologi, yaitu sekitar 2,5 juta merchant bergabung di platform dagang-el Tokopedia sepanjang pandemi dibandingkan dengan 7 juta merchant yang bergabung selama 10 tahun sebelumnya.
“Ruangguru kini digunakan oleh lebih dari 22 juta pelajar disediakan oleh startup Indonesia. Setidaknya telah membantu sekitar 10 juta siswa dari seluruh Indonesia sejak awal pandemi,” katanya.
Lebih lanjut, dia memerinci perusahaan lainnya, yaitu Traveloka yang dapat bangkit dengan cepat dengan berfokus mempromosikan destinasi wisata untuk turis domestik demi mendukung industri hotel dan pariwisata lokal.
“Warung Pintar juga terus berekspansi untuk mendukung pemilik warung dan telah bermitra dengan 23 peritel di 65 kota. Platform logistik Waresix, yang kini mencakup 40.000 truk dan 375 gudang di sekitar 200 kota di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dia melihat bahwa kerja dengan konsep remote akan terus diterapkan perusahaan. Sebab, metode ini dinilai terbukti bisa efektif diterapkan akibat pandemi Covid-19.
Selain itu, dia melanjutkan keadaan pandemi dapat menjadi momentum untuk mengevaluasi sistem perusahaan. Sebab, metode hybrid atau bekerja dari kantor dan rumah membuat sistem memiliki peranan signifikan.
"Jadi bagi perusahaan yang tidak memiliki sistem atau software [piranti lunak], itu akan kalang kabut. Karena ketika semua mengerjakannya secara manual di rumah tidak akan terjadi koordinasi yang baik. Momen ini bisa dipakai untuk mengetahui apakah korporasi kita memiliki sistem yang bagus atau terintegrasi dengan software atau tidak," kata Willson.