Bisnis.com, JAKARTA – Adopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) memang menjadi suatu keniscayaan yang tidak bisa hentikan. Tak ayal, bila kini berbagai industri mulai berlomba-lomba memakai teknologi tersebut untuk meningkatkan efisiensi bisnisnya.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan kecerdasan buatan ibarat memiliki analis yang memberikan arahan sesuai indikator dan logis terhadap pengambilan keputusan perusahaan agar menjadi lebih pasti dan cepat.
“Atas dasar fungsi ini maka percepatan transformasi di berbagai bidang akan sangat memerlukan AI sebagai inti proses pembelajaran sistem dan pengambilan keputusan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (9/3/2021).
Menurutnya, hampir semua sektor akan memerlukan AI, tetapi sektor seperti otomotif, logistik, healthtech, keamanan siber, penelitian dan pengembangan, layanan finansial, manufaktur, dagang-el, dan komputasi awan merupakan sektor yang akan mendapatkan benefit signifikan bila mengadopsi kecerdasan buatan.
Penyebabnya, AI dapat dimanfaatkan untuk memberikan rekomendasi, inilah yang sudah dimanfaatkan banyak layanan, salah satunya dagang-el. AI memberikan rekomendasi berdasarkan data profiling yang dimiliki dari histori pengguna, sehingga lebih tepat sasaran dan memberikan konversi penjualan yang lebih baik.
“Di sisi lain, masih ada tantangan lain yakni mendapatkan data yang berkualitas dan terpercaya itu masih susah di Indonesia. Buat perusahaan skala kecil, yang mana data konsumen belum banyak bisa terkumpul biasanya akan kesulitan saat ingin memanfaatkan AI,” ujarnya.
Dia kembali menekankan bahwa menggunakan AI saat ini adalah suatu hal yang harus dilakukan perusahaan, sebab bila ditunda akan makin ketinggalan.