Bisnis.com, JAKARTA – Langkah modal ventura untuk menyuntikan dana makin gesit pada tahun ini. Pasalnya, mereka mulai melihat cara startup memanfaatkan celah dalam mengantisipasi gejolak akibat dampak pandemi Covid-19.
Pemerhati Kebijakan Publik dan Dosen Ekonomi Bisnis dari Universitas Trisakti Muhammad Zilal Hamzah mengatakan investor sudah dapat memperkirakan sejauh apa ketahanan perusahaan rintisan.
“Modal ventura kini memperhatikan betul-betul startup yang dibiayai adalah startup yang mempunyai kemampuan inovasi yang kuat dan ketahanan yang mumpuni,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (15/2/2021).
Pasalnya, Zilal optimis kehadiran pemain baru makin marak pada tahun ini lantaran sifat dari masyarakat Indonesia yang mampu melihat peluang bisnis dari permasalahan yang tengah dihadapi.
“Kita mempunyai kelebihan di dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melakukan kreativitas di dalam hal-hal yang mereka gunakan sehingga tidak hanya startup teknologi, tetapi ekonomi kreatif itu menjadi sektor yang tumbuh dan saling bahu-membahu,” katanya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan pendanaan perusahaan modal ventura Indonesia ke startup naik 5,69 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 13,44 triliun pada 2020.
Menurut catatan Bisnis, Wakil Sekretaris Amvesindo Andreas Surya mengatakan terdapat 2 risiko yang dikaji oleh investor saat pandemi yaitu kemampuan bertahan dan manajemen krisis para pendiri startup.
"Pandemi Corona menjadi penyaring untuk kami berinvestasi, karena dari sana kami belajar, kenapa mereka [startup] gagal? Apakah karena faktor yang tidak bisa dikontrol atau lainnya?" katanya seperti dikutip Bisnis, Senin (15/2/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
