Mau Dilirik Pemodal? Startup Pencatatan Finansial Harus Lakukan Ini

Akbar Evandio
Senin, 8 Februari 2021 | 06:27 WIB
UMKM go online. /IM2
UMKM go online. /IM2
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan berbasis pencatatan finansial dinilai makin dilirik pada 2021. Hal ini didasari fokus pemain untuk mengincar sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tengah berproses ke digitalisasi. 

Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Joewono mengatakan UMKM merupakan sektor yang tangguh, bahkan di saat pandemi Covid-19 sehingga potensi tersebut memang dapat dimanfaatkan pelaku startup pencatatan finansial.

Menurutnya, kebutuhan analisis data jadi faktor utama agar digitalisasi UMKM dapat terlaksana. Peran inilah yang menjadi celah untuk diisi oleh pemain startup pencatatan finansial, lantaran target mereka yang dominan masih kesulitan untuk akrab dengan teknologi.

Namun, dia menilai bahwa para pemain tidak bisa hanya mengandalkan suntikan dana ke depan, melainkan juga harus memiliki strategi lain untuk bertahan di keadaan yang masih tidak pasti.

“Inovasi para startup harus makin bervariatif, karena terkait dengan finansial tetap saja harus punya modal cukup. Artinya, tidak boleh cuma memberi ide lalu minta publik yang mendanai sehingga startup cuma jadi mak comblang,” katanya saat dihubungi Bisnis, Minggu (7/2/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan prinsip-prinsip serupa dengan bank, yaitu harus memiliki kecukupan modal memang wajib untuk berlaku dan diberlakukan. Handito menilai startup yang bergerak dalam mendukung ruang gerak UMKM di sisi pencatatan finansial harus memiliki ketahanan modal.

“Pemilik startup harus yang bermodal besar atau dekat dengan sumber modal besar. Selain menyulap UMKM dengan tampilan yang kekinian, mereka bisa membuat pengusaha luring untuk bisa berdaya,” ujarnya.

Menurutnya, kebutuhan ke depan fokusnya tidak hanya bagaimana bisnis bisa dipasarkan lebih luas, tetapi lebih ke bagaimana pengelolaan bisnis UMKM itu sendiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper