Implementasi 5G di Depan Mata, OPPO Siap Sapa dengan Reno5 5G

Rezha Hadyan
Sabtu, 16 Januari 2021 | 15:05 WIB
Reno5 5G
Reno5 5G
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Implementasi jaringan 5G nampaknya makin dekat. Setelah pemerintah mengumumkan implementasi 5G akan dimulai tahun ini di beberapa wilayah prioritas, kini pabrikan ponsel mulai memperkenalkan ponsel yang mendukung jaringan tersebut untuk konsumen Indonesia.

Ponsel 5G sebenarnya sudah hadir di Tanah Air sejak dua tahun lalu, akan tetapi tidak dinyatakan secara eksplisit oleh pabrikan yang mengeluarkannya. Sebelumnya, konsumen hanya mengetahui sebuah ponsel sudah mendukung jaringan tersebut atau tidak dari chipset yang digunakan.

Pabrikan yang mendobrak 2021 dengan ponsel 5G-nya di Indonesia adalah OPPO. Pabrikan asal China itu dalam waktu dekat akan meluncurkan Reno5 5G yang masuk dalam keluarga Reno5 Series bersama Reno5 dan Reno 5F.

PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto menyebut Reno5 5G akan diluncurkan pada Februari 2021. Peluncuran tersebut sejatinya terlambat, lantaran Reno5 5G seharusnya diluncurkan bersamaan dengan Reno5 pekan ini.

Keterlambatan itu merupakan ekses dari penuhnya mesin Central Equipment Identity Register (CEIR) yang digunakan pemerintah untuk memasukkan data International Mobile Equipment Identity (IMEI) perangkat seluler. Selain itu, liburan Natal dan Tahun Baru 2021 membuat proses perizinan menjadi lebih lama.

Walaupun tak diungkapkan oleh Aryo, spesifikasi Reno5 5G yang dipasarkan di Indonesia kemungkinan besar akan sama dengan versi globalnya. Pasalnya, OPPO telah menyiapkan Reno5 F yang eksklusif untuk konsumen Indonesia dan akan meluncur pada April 2021.

Reno5 5G yang pertama kali diluncurkan secara global pada 7 Januari 2021 ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 765G (7nm). Sementara untuk RAM dan penyimpanan internalnya tersedia dalam varian 8GB/128GB dan 12GB/256GB.

Belum diketahui apakah keduanya akan tersedia untuk konsumen di Tanah Air. Selain itu, perlu dicatat bahwa tidak tersedia slot microSD untuk menambah kapasitas penyimpanan internal di Reno5 5G.

Layar yang digunakan oleh Reno5 5G berukuran 6,43 inci atau sama dengan Reno5. Walaupun demikian, jenis layar keduanya sedikit berbeda. Reno5 5G menggunakan layar OLED dengan kecepatan refresh 90Hz dan kecerahan hingga 750 nits.

Baterai yang digunakan oleh Reno5 5G berkapasitas 4.310 mAh, sedikit lebih besar dibandingkan dengan Reno5 yang kapasitasnya hanya 4.300 mAh. Penambahan kapasitas itu juga diikuti oleh kemampuan pengisian daya cepat yang ditingkatkan hingga 65W dengan teknologi SuperVOOC 2.0.

Sementara itu, dari sisi fotografi, hampir tidak ada perbedaan diantara Reno5 5G dan Reno5. Keduanya dibekali dengan kamera belakang yang terdiri dari lensa utama 64MP, lensa ultra-wide 8MP, lensa makro 2MP, dan lensa kedalaman (depth) 2MP. Kamera tersebut dapat digunakan untuk merekam video dengan resolusi hingga 4K.

Perbedaan antara keduanya terletak pada kamera depan. Reno5 5G menggunakan kamera depan dengan resolusi 32MP, alih-alih kamera depan beresolusi 44MP seperti Reno 5.

Fitur-fitur lain yang dibawa oleh Reno5 5G adalah fitur yang umum ditemukan di ponsel kelas menengah, seperti pemindai sidik jari di layar, sensor akselerometer, sensor gyro, sensor proximity, sensor kompas, dan konektor audio 3,5mm. Namun sayangnya, OPPO tak melengkapi ponse ini dengan near field communication (NFC).

Terkait dengan harganya, berdasarkan situs GSM Arena Reno5 5G dibanderol €340 di Eropa atau Rp5,8 juta (kurs Rp17.061/€1). Adapun, Reno5 dijual dengan harga Rp4,99 juta di pasar Indonesia.

Terakhir, Aryo mengingatkan bahwa dukungan 5G di Reno5 5G untuk sementara akan dikunci sampai pemerintah benar-benar menggelar jaringan supercepat itu di Indonesia.

“Setelah melakukan komunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, jaringan 5G tersebut akan kami kunci untuk sementara waktu, hingga terbitnya peraturan dan dimulainya komersialisasi jaringan 5G di Indonesia," tutupnya.

PESAING DAN KETERSEDIAAN JARINGAN

Hingga saat ini, boleh dikatakan belum ada ponsel Android kelas menengah yang sudah beredar maupun akan diluncurkan dengan dukungan 5G. Semua ponsel yang chipset-nya sudah mendukung jaringan tersebut merupakan ponsel kelas atas atau high-end yang nyaris semuanya dibanderol dengan harga lebih dari Rp10juta.

Namun, bukan berarti Reno5 5G tidak punya lawan sepadan. Belum lama ini Xiaomi meluncurkan dua ponsel flagship dengan harga terjangkau yang chipset-nya sudah mendukung 5G, Mi 10T dan Mi 10T Pro. Masing-masing dapat Anda bawa pulang dengan harga Rp6,59 juta dan Rp7,59 juta.

Mi10T dan Mi10T Pro menggunakan layar IPS LCD berukuran 6,67 inci dengan keccepatan refresh hingga 144 Hz berteknologi AdaptiveSync. Tentunya refresh rate tinggi menjadi kebutuhan tersendiri bagi penggemar gim untuk menghadirkan gerakan obyek yang lebih halus.

Baterai yang digunakan oleh Mi 10T dan Mi 10T Pro menggendong baterai berkapasitas 5.000 mAh yang sudah didukung oleh pengisian daya cepat 33W.

RAM yang digunakan oleh keduanya juga tak ada perbedaan, sama-sama 8GB. Namun, untuk penyimpanan internalnya Mi 10T Pro hadir dengan kapasitas 256GB atau lebih besar dibandingkan dengan Mi 10T yang berkapasitas 128GB. Penyimpanan internal tersebut bisa diekspansi menggunakan microSD berkapasitas hingga 512GB.

Kemudian perbedaan lain diantara Mi 10T dan Mi 10T Pro selain kapasitas penyimpanan internal terletak di sisi fotografi.

Mi 10T dibekali dengan tiga kamera belakang yang terdiri dari lensa utama 64MP, lensa ultra-wide 13MP, dan lensa makro 5MP. Sementara itu, untuk Mi 10T Pro lensa utama yang digunakan beresolusi 108MP seperti yang digunakan oleh Mi 10.

Kamera depan keduanya yang diletakkan dalam sebuah lubang kecil dalam layar atau punch hole sama-sama beresolusi 20MP.

Tidak ada perbedaan antara Mi 10T dan Mi 10T Pro selain kapasitas penyimpanan internal dan kamera belakang.

Keduanya sama-sama menggunakan tampilan antarmuka terbaru MIUI 12 berbasis Android 11. Pemindai sidik jari juga sama-sama diletakkan di dalam layar. Pun dengan fitur-fitur lain seperti NFC, dua pelantang stereo, hingga absennya konektor 3,5 mm untuk menyambungkan ponsel ke perangkat audio konvensional.

Mengenai ketersediaan jaringan, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate beberapa waktu lalu menyatakan bahwa implementasi 5G akan dilakukan mulai tahun ini dan akan difokuskan di kawasan industri, kota mandiri, dan destinasi wisata super prioritas.

“[Kami] mengawali [5G] di beberapa spot pariwisata utama, kawasan industri, maupun kota-kota mandiri dari sisi ekosistem yang dinilai telah siap dengan 5G,” ujarnya.

Namun, Johnny tidak mengungkapkan di mana akan digelarnya 5G untuk destinasi wisata super prioritas atau kawasan industri yang dimaksudkan. Namun yang jelas, pemerintah baru saja menetapkan frekuensi 2,3 GHz sebagai frekuensi 5G, sedangkan frekuensi lainnya masih dipersiapkan, salah satunya frekuensi 700 MHz yang masih dipakai untuk penyiaran saat ini.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper