Bisnis.com, JAKARTA - Google mengucurkan dana sebesar US$3 juta atau senilai Rp42 miliar, bila menggunakan kurs Rp14.000 per dolar, untuk memerangi misinformasi seputar vaksin Covid-19 yang merebak di tengah masyarakat lewat program Covid-19 Vaccine Counter Misinformation Open Fund.
Melansir Endgadget pada Rabu (13/1/2021), dana tersebut akan digunakan oleh Google untuk memberikan hibah kepada ini akan diberikan pada kantor berita atau lembaga pemeriksa fakta yang punya rekam jejak bagus untuk melawan berita palsu atau hoaks di seluruh dunia. Seleksi penerima bantuan ini akan dilakukan 12 orang juri dari Google dan pihak luar termasuk perwakilan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Pemimpin Divisi Berita dan Informasi Kredibel di Google News Lab Alexios Mantzarlis mengatakan tujuan dari program Covid-19 Vaccine Counter Misinformation Open Fund adalah untuk menjangkau lebih banyak audiens atau pemirsa yang rentan menjadi sasaran misinformasi.
"Penelitian menyebut mereka yang terpapar hoaks akan mencari pemeriksa fakta dan biasanya tidak pernah tumpang tindih," katanya.
Pendanaan yang diberikan oleh Google kepada kantor berita atau lembaga pemeriksa fakta untuk melawan hoaks pada dasarnya bukan hal baru. Langkah serupa sudah dilakukan Google pada April 2020 dengan memberikan dana hingga US$6,5 juta AS untuk melawan hoaks terkait Covid-19.
Pada Desember 2020, Google juga menggelontorkan dana sebesar US$1,5 juta untuk riset pengecekan fakta mengenai vaksin Covid-19.
Google pada 2018 juga meluncurkan program Google News Initiative yang memberikan bantuan hingga US$300 juta dolar AS untuk melawan hoaks dan membantu jurnalis melakukan peliputan atau riset.