Bisnis.com, JAKARTA – Para pelaku bisnis menilai adopsi komputasi awan dengan model hybrid cloud makin dilirik pelaku bisnis pada 2021.
Ketua Asosiasi Cloud dan Hosting Indonesia (ACHI) Rendy Maulana Akbar mengatakan bahwa hybrid cloud diyakini dapat meningkatkan efisiensi sekaligus memudahkan pelanggan berpindah sistem di masa depan.
“Gabungan antara public dan private cloud dan tradisional hosting atau colocation dan dedicated server bisa memberikan solusi di sisi biaya perusahaan yang lebih efisien dan performa mereka lebih terjaga,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (17/12/2020).
Dia mencontohkan bahwa terdapat salah satu kasus pada perusahaan rintisan (startup) lokal yang harus mengeluarkan biaya penggunaan awan hingga US$20.000 per bulan. Padahal, jika menggunakan hybrid cloud biayanya tidak lebih dari US$2.000 per bulan.
Rendy meyakini bahwa ke depan sektor perbankan, pemerintah, swasta, termasuk ke platform dagang elektronik (e-commerce) akan semakin masif untuk mengadopsi teknologi tersebut.
“Sekarang tantangannya bagaimana pemain [awan] bisa memberi penjelasan bahwa penggunaan hybrid cloud akan membuat efisiensi biaya dan performa terjaga, bila berhasil itu bisa membuat orang pakai cloud,” kata Rendy.