Bisnis.com, JAKARTA – Google memanfaatkan asetnya paling berharga –laman pencarian- untuk membantu industri perjalanan melalui platform ‘Travel Insight’.
Melansir businesstraveller.com, Jumat (11/12/2020), google menyebutkan big data akan memberikan pemahaman bagi pebisnis, pemerintah, dan dewan pariwisata mengenai bagaimana beradaptasi dengan pelemahan permintaan perjalanan.
Destination Insights di Google menawarkan sekilas mengenai daftar pencarian teratas di seluruh dunia. Selama tiga bulan ke belakang misalnya, America Serikat, Jerman, dan Inggris menjadi tiga pasar utama yang mencari informasi perjalanan untuk Inggris.
Sementara itu, layanan lainnya yakni Hotel Insight membantu hotel, terutama hotel kecil dan properti independen, untuk menyempurnakan marketing mereka. Di Hawai, daftar pencarian akomodasi teratas datang dari California, lalu Hawai, Washington, Texas, dan New York.
Perubahan permintaan yang cepat, yang masih dibayangi oleh pembatasan perjalanan, telah memaksa para agen perjalanan waspada dan membutuhkan data yang bisa diakses secara real time.
“Pandemi ini telah membuat perubahan yang cepat dan pergeseran dari sisi perilaku konsumen seperti sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Hal ini menunjukkan kebutuhan intelegensi pasar untuk mendukung industri yang kuat,” kata Executive Vice President US Travel Association Tori Emerson Barnes.