Telkomsigma Prediksi Bisnis Komputasi Awan Tahun Depan

Akbar Evandio
Rabu, 2 Desember 2020 | 15:57 WIB
Dari kiri ke kanan, CEO Telkomsigma Bhimo Aryanto, Direktur Delivery & Operation Telkomsigma I Wayan Sukerta, dan Direktur Business & Sales Telkomsigma Tanto Suratno saat persiapan grand launching platform Flou Cloud, Rabu (2/12/2020). /Dok. Telkomsigma
Dari kiri ke kanan, CEO Telkomsigma Bhimo Aryanto, Direktur Delivery & Operation Telkomsigma I Wayan Sukerta, dan Direktur Business & Sales Telkomsigma Tanto Suratno saat persiapan grand launching platform Flou Cloud, Rabu (2/12/2020). /Dok. Telkomsigma
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) menilai kebutuhan komputasi awan (cloud computing) makin krusial pada 2021.

Tanto Suratno, Director of Business and Sales Telkomsigma mengatakan awan memiliki peran fungsi sebagai kunci dari sebuah infrastruktur digital yang menentukan tingkat keberhasilan setiap bisnis dalam mencapai target dan tujuan ke depan.

“Tren komputasi awan pada 2021 terjadi peralihan tidak hanya pasar, tetapi juga sisi bisnis. Bila sebelumnya, [komputasi] awan didominasi kebutuhan infrastruktur, seperti server. Mulai 2021 akan fokus pada kebutuhan platform as a service [PaaS] dan software as a service [SaaS],” katanya melalui diskusi virtual, Rabu (2/11/2020).

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dengan terus meningkatnya kebutuhan platform dan software penyedia awan diwajibkan untuk tidak sekadar memberikan infrastruktur, melainkan menghadirkan cloud native, yakni memanfaatkan komputasi awan untuk membangun dan menjalankan aplikasi yang memiliki skalabilitas dalam lingkungan modern dan dinamis.

Dia pun melihat bahwa pasar akan makin membutuhkan layanan cloud, apalagi di era pandemi Covid-19 yang masih tidak menentu dan memaksa masyarakat, pemangku kepentingan, dan pemerintah untuk bertransformasi ke ranah digital.

“Pasar awan akan terus tumbuh secara signifikan, pada 2020 ini saja pasar cloud ada di angka Rp11 triliun itu pun untuk pasar Indonesia dan CAGR [Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan] dari awan berada di 18 persen. Ini bukti awan menjadi ceruk bisnis yang terus membesar,” katanya.

Menurutnya, untuk dapat menguasai pasar perusahaan memiliki layanan Flou Cloud yang menyasar tiga segmen prioritas, yakni usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan perusahaan rintisan (startup), enterprise market, serta pemerintah dan BUMN.

“Melihat tingginya kebutuhan cloud yang sesuai dengan karakteristik pengguna di Indonesia, Flou Cloud hadir sebagai solusi untuk mendukung pemerintah dalam membangun digital hub Indonesia dan siap menjadi accelerator pembangunan Indonesia 4.0,” ujar Tanto.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper