Startup Studio Perlu Kembangkan Konsep Greencorn

Akbar Evandio
Senin, 30 November 2020 | 14:57 WIB
Ilustrasi startup/
Ilustrasi startup/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) menilai bahwa program Startup Studio Indonesia perlu untuk menggulirkan pengembangan perusahaan rintisan (startup) dengan konsep greencorn.

Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Joewono mengatakan bahwa konsep greencorn merupakan pengembangan startup dengan mengandalkan sumber daya yang dimiliki dan bertumbuh secara berkelanjutan dalam menjawab persoalan masyarakat.

“Karena itu, pendiri akan tetap menjadi pengendali startup yang didirikannya dan tidak mengandalkan investasi dari luar,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (30/11/2020).

Handito melanjutkan bahwa kekurangan konsep unikorn, adalah startup yang telah berkembang karena adanya suntikan modal dari investor baru sehingga membuat pendirinya pun cenderung tersisihkan karena terdelusi sahamnya.

“Bahkan, ada yang sampai menjual 100 persen sahamnya dan keluar dari startup yang didirikannya,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa konsep greencorn perlu dijalankan segera, karena pengembangan startup dengan konsep unikorn mulai meragukan para investornya. Hal ini ditandai dengan mengendornya kucuran dana dari para investor karena startup berkonsep unicorn banyak yang rontok kinerjanya ketika pandemi Covid-19.

“Karena Covid-19, startup banyak yang rontok bisnisnya dan kepercayaan investor pun sedang runtuh, bahkan di Eropa. Mereka sebagai mulai memilih startup mana yang cocok untuk dimodali,” katanya.

Dikutip melalui laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Startup Studio Indonesia merupakan program intensif bagi early-stage startup untuk mengakselerasi skala bisnis.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa inisiatif program untuk mempermudah sumber pendanaan, mentoring, kerja sama dengan lembaga investasi dunia, birokrasi dan regulasi yang kondusif,” katanya.

Dia mengatakan bahwa berbeda dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang mencari startup pada tahap ideation yang sedang merancang MVP, program Startup Studio Indonesia menargetkan startup pada tahap angle hingga pre-series A.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper