Bisnis.com, JAKARTA – Asus, perusahaan berbasis elektronik asal Taiwan, memprediksi pandemi Covid-19 masih memberikan dampak di sisi pengiriman pada kuartal III/2020.
Head of PR Asus Indonesia Muhammad Firman mengatakan bahwa pada kuartal III/2020 untuk pasar Indonesia, perusahaan memang mengalami penurunan dibandingkan di kuartal III/2019.
“Namun demikian, pada akhir kuartal III/2020, penjualan perusahaan sudah mulai kembali mendekati penjualan di kurun yang sama, yakni pada tahun lalu,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (16/11/2020).
Namun, Firman tidak dapat memberikan memerinci angka terkait dengan penurunan yang terjadi.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa optimisme perusahaan ada pada akhir tahun, khususnya di kuartal IV/2020, mereka melihat potensi pertumbuhan yang cukup besar dibanding kuartal-kuartal sebelumnya.
“Bisa terlihat dari mulai langkanya produk-produk laptop dari berbagai brand di pasaran Indonesia akibat permintaan yang tinggi di beberapa pekan terakhir, dan kecenderungan bahwa reseller menaikkan harga produk karena banyaknya peminat, tetapi supply yang masih belum pulih sempurna akibat pandemi ini,” ujarnya.
Dia pun mengatakan bahwa resesi ekonomi yang diprediksi berdampak pada permintaan laptop di kalangan industri, ternyata tidak terbukti.
“Kami ambil contoh, meskipun banyak perkantoran yang tutup, tender pengadaan laptop untuk berbagai instansi menjadi tertunda akibat pandemi, tetapi disisi lain, WFH dan PJJ membuat masyarakat tetap membutuhkan laptop untuk beraktivitas. Artinya, yang terjadi adalah pergeseran permintaan pasar. Meskipun memang, dari sisi kuantitas, penjualan belum pulih ke angka di tahun sebelumnya,” katanya.
Melihat hal tersebut, Firman mengatakan bahwa langkah yang dipilih perusahaan untuk mengantisipasi tingginya permintaan laptop pada akhir tahun, ASUS Indonesia akan lebih optimal saat mengalokasikan produk untuk dipasarkan di Indonesia.