Korea Utara Latih Lumba-lumba jadi Hewan Militer

Mia Chitra Dinisari
Jumat, 13 November 2020 | 13:24 WIB
Lumba-lumba/Reuters
Lumba-lumba/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara dikabarkan akan kembali menggunakan kembali pesutnya untuk perang.

Saat ini, negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu tengah melatih lumba-lumba sebagai bagian dari militer angkatan lautnya. Informasi itu, menurut gambar satelit yang diperoleh oleh Lembaga Angkatan Laut Amerika Serikat.

Gambar-gambar menunjukkan kandang hewan mengambang di perairan keruh, antara galangan kapal dan dermaga pemuatan batu bara, dengan kapal perang berpangkalan di dekatnya.

Tampaknya program Korea Utara dimulai setidaknya pada Oktober 2015, menurut foto.

Pangkalan lain lebih jauh ke sungai di pinggir kota tampaknya menjadi tempat pembiakan lumba-lumba, kata laporan itu.

Angkatan Laut AS memelopori penggunaan mamalia laut, termasuk lumba-lumba dan singa laut, untuk keperluan militer seperti melihat ranjau dan menemukan perenang musuh.

Sampai saat ini, hanya Angkatan Laut Rusia, dengan pangkalan di Arktik dan Laut Hitam, yang mengikuti cara itu.

Mungkin kandang mamalia laut yang terlihat di Korea Utara adalah sejenis peternakan ikan. Namun, penutup yang terlihat pada citra satelit tidak mirip dengan peternakan ikan lain di negara tersebut.

Kandang juga berukuran untuk lumba-lumba, berdasarkan perbandingan dengan yang digunakan oleh pasukan Amerika dan Rusia, kata laporan itu.

Korea Utara juga melatih lumba-lumba untuk membuat dolphinarium di ibu kota, Pyongyang, dan, mungkin angkatan lautnya juga kemudian mencoba menjalankan program itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper