Survei: Driver Online hingga Kurir Barang Paling Terdampak Covid-19

Sholahuddin Al Ayyubi
Selasa, 15 September 2020 | 00:38 WIB
Petugas medis melakukan tes cepat (Rapid Test) COVID-19 kepada pengemudi ojek online di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas medis melakukan tes cepat (Rapid Test) COVID-19 kepada pengemudi ojek online di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan modal ventura global Flourist Ventures merilis hasil survei terbaru ihwal dampak penghasilan pekerja independen di masa ekonomi informal di Indonesia.
 
Berdasarkan hasil survei dengan tema Indonesia Spotlight August 2020 dengan responden sekitar 586 pekerja independen, disebutkan sebanyak 86 persen responden menyatakan penghasilannya berkurang selama masa ekonomi informal di Indonesia.
 
Pekerja independen atau dikenal gig worker itu di antaranya adalah pengemudi ojek maupun taksi online, penjual online, penyedia jasa rumah tangga dan kurir pengiriman.
 
Managing Partner pada Flourist Ventures Tilman Ehrbeck mengungkapkan berdasarkan hasil survei tersebut, pekerja independen dengan penghasilan lebih dari Rp3 juta per bulan menurun tajam saat pandemi Covid-19 di Indonesia.
 
Dia menyebutkan dari penurunan 43 persen pada bulan Maret 2020 menjadi hanya 5 peren di bulan Juni-Juli 2020. Selain itu, terdapat lonjakan besar untuk para pekerja independen yang penghasilan kurang dari Rp1 juta dari 8 persen di bulan Maret 2020 menjadi 55 persen Juni-Juli 2020.
 
"Dalam penurunan ekonomi akibat pandemi Covid-19, pekerja independen secara signifikan terkena dampak dan tetap rentan mengalami kesulitan di dalam hal finansial," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (14/9/2020).
 
Dia berpandangan ekonomi dengan sistem pekerja independen memungkinkan jutaan pekerja dalam sektor informal Indonesia yang kurang diperhatikan oleh industri fintech, meresmikan mata pencarian menjadi lebih terhubung ke keuangan digital.
 
"Kami melakukan riset ini adalah untuk memahami bagaimana perusahaan fintech bisa lebih baik dalam melayani pekerja independen serta individu dan usaha kecil yang rentan mengalami kesulitan selama krisis ini dan di masa depan," katanya.
 
 
 
 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper