Antisipasi PSBB Jilid II, Bobobox Andalkan Layanan ini

Leo Dwi Jatmiko
Minggu, 13 September 2020 | 09:15 WIB
Ilustrasi kapsul yang disediakan Bobobox - Bobobox
Ilustrasi kapsul yang disediakan Bobobox - Bobobox
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bobobox Mitra Indonesia, perusahaan rintisan pengelola hotel kapsul, mengaku siap menghadapi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid II, dengan sejumlah strategi yang telah mereka terapkan dan terbukti ampuh saat menghadapi PSBB jilid I.

Head of Corporate Affairs Bobobox, Ayunda Afifa mengungkapkan bahwa pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid I, kecenderungan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah membawa dampak besar bagi seluruh cabang Bobobox terdapat di Bandung, Jakarta, dan Semarang.

Salah satunya dampak yang dirasaan adalah penurunan okupansi kamar. Sayangnya Ayunda tidak menyebutkan penurunan tersebut.

Ayunda menceritakan untuk mendongkrak kembali jumlah okupansi menjelang April, Bobobox mengeluarkan kebijakan minim kontak (contactless) antara pengunjung dengan staf, memanfaatkan teknologi.

Strategi tersebut untuk meningkatkan rasa nyaman dan mengurangi kekhwatiran masyarakat saat menginap di Bobobox. Solusi ini diklaim berbuah hasil. Okupansi Bobobox pun kembali meningkat.

“Pada April-Mei nilai okupansi kami naik hingga di angka kisaran 60 persen dan mencapai pre-Covid standard, yakni 80 pesen di pertengahan Juli dan Agustus kemarin,” kata Ayunda kepada Bisnis, Sabtu (12/9/2020).

Tidak hanya itu, Ayunda mengungkapkan untuk tetap bertahan dan tumbuh ditengah pandemi perseroan juga meluncurkan paket long stay untuk mahasiswa dan karyawan, dengan penyediaan layanan tambahan pemesanan katering makanan, sehingga mereka tidak perlu keluar kamar.

Berdasarkan survei internal yang dilakukan Bobobox, pandemi Covid-19 ini melahirkan 'preferensi' baru, pelanggan menggunakan layanan Bobobox sebagai 'pengganti' kamar kos atau tempat tinggal mereka sebelumnya dengan alasan rasa aman, kedekatan dengan lokasi kerja/kuliah dan konektivitas internet yang sangat cepat.

Adapun dari sisi efisiensi, kata Ayunda Bobobox berfokus pada pengeluaran yang berbasis tepat guna dan tepat sasaran. Bobobox menjauhi tren membakar uang investor sejak awal berdiri.

Alhasil, klaim Ayunda, Bobobox tidak melakukan pemutusan hubungan kerja di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Business Continuity Planning (BCP) bertugas membangun data taktikal dan memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat guna dan tepat sasaran di masa penanggulangan krisis,” kata Ayunda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper