Kominfo: Sektor Infokom Sumbang 4,6 Persen terhadap PDB

Akbar Evandio
Jumat, 11 September 2020 | 22:10 WIB
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut sektor informatika dan komunikasi (infokom) memiliki peran besar pada percepatan pembangunan infrastruktur digital.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia (SDM) Dedy Permadi mengatakan sektor tersebut memberikan kontribusi positif terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, yaitu 4,6 persen.

“Infokom menyimpan peluang besar, sektor infokom tumbuh positif hingga dua digit pada kuartal II/2020 yaitu sebesar 10,88 persen dan persentase ini berkontribusi sebesar 4,6 persen terhadap PDB Indonesia,” ujarnya lewat diskusi virtual, Jumat (11/9/2020).

Apabila dibandingkan dengan 2019, dia menyebutkan sektor infokom meningkat sebesar 1,2 persen dari tahun sebelumnya. Menurutnya, sektor tersebut sangat potensial untuk dikembangkan saat pandemi Covid-19.

Sementara itu, dari sisi jaringan, katanya, melalui pendekatan administasif yang diukur dari banyak desa dan kelurahan yang belum terjangkau 4G terdapat 12.548 desa dan kelurahan yang tidak mendapatkan akses.

“Dan dari pendekatan geografis sinyal 4G baru menjangkau 49,33 persen dari luas wilayah daratan di Indonesia, sehingga diartikan masih besar yang belum mendapatkan akses 4G,” ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa untuk mendorong percepatan digital, sumber daya manusia pun tidak terlepas untuk mengakselerasi sektor infokom. Adapun dia menyebutkan bahwa pemerintah mencanangkan pembangunan talenta digital berdasarkan tiga kluster.

"Kominfo sudah mencanangkan 3 level pembangunan SDM, yaitu basic digital skill, intermediate digital skill dan advance digital skill," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa Basic Digital Skill merupakan program literasi digital, sementara Intermediate Digital Skill akan berkaitan dengan talenta digital dari sisi teknis, sedangkan Advance Digital Skill ditujukan bagi pemimpin perusahaan ataupun kementerian/lembaga (K/L).

Dedy mengatakan Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun, sehingga dibutuhkan rata-rata sekitar 600.000 talenta digital setiap tahun.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper