Nasib Babak Baru Startup Saat Pandemi

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 1 September 2020 | 18:59 WIB
Ilustrasi startup/
Ilustrasi startup/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Waktu kemunculan babak baru perusahaan rintisan di Tanah Air dinilai kurang tepat sebab bersamaan dengan pandemi Covid-19.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan bahwa ekosistem perusahaan rintisan di Indonesia saat ini sudah memasuki tahun ke-10 atau memasuki babak baru. Sayangnnya, usia baru tersebut bersamaan dengan pandemi Covid-19.

Dia mengatakan bahwa 10 tahun lalu, perusahaan rintisan di Indonesia masih berkutat pada sektor e-commerce yang dilanjutkan dengan sektor finansial teknologi, yang berhubungan erat satu dengan sektor lainnya.

Adapun di babak baru ini, menurutnya, trennya akan mengarah kepada O2O (offline-to-online) yang menggabungkan ritel tradisional dengan ekosistem yang terhubung dengan internet seperti e-commerce, finansial teknologi, rantai pasokan, logistik, dan seterusnya.

Dia berpendapat bahwa pandemi Covid-19 tidak membuat industri tertekan, justru melesat. Akselerasi finansial teknologi, yang selama ini hanya opsi, menjadi kebutuhan utama ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Sektor yang sebelumnya diperkirakan akan menjadi tren investasi 5-6 tahun ke depan seperti health-tech, ternyata juga terjadi akselerasi dimana berkonsultasi dengan dokter melalui online juga menjadi hal yang utama,” kata Nicko kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Adapun dari sisi pendanaan, kata Nicko, kondisinya tidak menurun drastis. Dia mengakui bahwa secara valuasi terjadi penurunan namun bukan karena kondisi startup Tanah Air yang kurang baik, melainkan karena tren pendanaan di dunia sedang melambat.

BRI Ventures sendiri telah melakukan 6 investasi sejak awal tahun 2020 sampai saat ini. BRI Ventures sempat melakukan revisi investasi di Maret, sebagai langkah deteksi dini sejumlah risiko yang muncul akibat pandemi.

“Jika pendanaan dikatakan turun bukan karena investor tidak ingin melakukan investasi tetapi startup yang memiliki cash yang besar tidak akan melakukan fundraising di tahun ini, paling tidak menunggu ketika masa krisis berakhir,” kata Nicko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Hafiyyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper