Hati-Hati! Cermati Cara Penipu Lakukan Modus Phising

Akbar Evandio
Kamis, 27 Agustus 2020 | 14:42 WIB
Ilustrasi aktivitas di depan komputer./REUTERS-Kacper Pempel
Ilustrasi aktivitas di depan komputer./REUTERS-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga riset siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) menyebutkan bahwa phising merupakan serangan siber yang lebih mudah dilakukan.

Chairman ‎CISSReC, Pratama Dahlian Persadha menyebutkan, selain mudah dilakukan, masyarakat yang masih kurang edukasi membuat phising makin banyak dilakukan dengan berbagai variasi model serangan.

“Sekitar 32 persen pelanggaran data pada 2019 adalah dari phising. Uniknya di seluruh dunia, phising mengalami penurunan sebanyak 42 persen, semakin banyak orang tahu, phising semakin banyak gagal. Para pelaku semakin cerdas dengan membuat pesan semirip mungkin dengan pesan aslinya, sehingga korban terjebak dan melakukan klik,” katanya, Kamis (27/8/2020).

Phising adalah suatu metode untuk melakukan penipuan dengan mengelabui target dengan maksud untuk mencuri akun target. Salah satunya, melalui email untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi.

Dia mencontohkan bahwa kasus akun media sosial dari tokoh publik yang sempat diretas sebagian besar terjadi karena serangan phising.

“Terbaru beberapa akun tokoh terkemuka seperti Bill Gates dan Obama akun Twitter diretas dengan phising. Beberapa akun iOS artis Hollywood seperti Jennifer Lawrence juga diretas dengan phising,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan bahwa secara umum phising memang makin banyak dilakukan. Namun, dengan edukasi keamanan siber seharusnya potensi korban bisa ditekan. Menurutnya, edukasi ini perlu dilakukan oleh seluruh pihak, salah satunya pemerintah.

“Edukasi segala level perlu digalakkan. Mulai dari kurikulum pendidikan dasar sampai pada sektor lainnya. Minimal mengetahui ancaman saat berinternet seperti phising,” ungkapnya.

Dia merekomendasikan untuk melakukan ragam edukasi. Pasalnya, serangan phising memiliki banyak cara, seperti melalui email, WhatsApp, telegram, SMS dan lainnya. Bahkan, imbuhnya, phising yang paling ditakutkan adalah phising malware yang masuk ke perangkat iOT pengguna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper